ZayyinaAshfi
Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca cerita saya berjudul "Syahadat di Langit Seoul", barangkali merasa nyaman. Teriimakasih
Blurb:
Katanya Tuhan Maha Adil, tetapi kenapa hidup hamba ini terus saja terundung lara, tak seperti mereka yang tampak ringan menjejak hidupnya, dominan ria?
Katanya Tuhan Maha Tahu, tetapi apakah demikian sungguh adanya? Kenapa Dia seperti tidak paham akan hidup hambanya ini yang kelimpungan menahan lara, putus asa? Beribu, bahkan jutaan doa dipanjatkan, tapi tak pula munai ijab keringanan derita.
Katanya Tuhan Maha Penyayang, tapi nyatanya Dia tak sayang dengan satu hamba ini, dibiarkan terus menestapa, bahkan semenjak umuran bayi hingga dewasa.
Tuhan, apakah Engkau nyata ada?
→_→←_←
Park Hyun Jae, sebab merasa dirinya tak menuai keadilan hidup sejak bayi hingga menginjak dewasa, ia memutuskan tidak menganggap Tuhan itu ada. Dan setelah menjadi Atheis, dirinya merasakan ringan menjejak hidupnya, satu persatu nestapanya lebur, menjadi suka cita.
Suatu saat, takdir mempertemukannya dengan Haura Anwar, sosok muslimah Indonesia yang menjadi teman DM Instagram-nya. Perlahan, pemikiran perihal tak bertuhan itu dirinya pertanyakan lagi, sungguhkah demikian adanya? Atau, justru ini kejemawaannya yang tengah dioloskan karena dirinya sudah tidak lagi diperhatikan oleh-Nya?
https://www.wattpad.com/story/250956649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=Kz2t6evGC79CDSOKVqzeFE5YHLuo%2BAshlc6vAkibTG00v0Ea0cq8JSNf%2BHAcxfNMRGVWp9aHyVHt56sem%2F23vQBWik2TL6wqySNBZrwJo2wXrVqhLP1%2B9XEKo%2F4hO%2BRV
Vuviab8abai
Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya.
Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
"Aargh! JINGGA SIALAN!"
.
Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
"Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
Dibaca dulu gess..
Pelan-pelan, tarik napas..
Simpang di daftar bacaan..
Tungguin notifikasi update..
Siapa tau suka :)
https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice
chacalatte_97
Hai permisi... Aku ijin numpang promote yaa...
Mampir dan baca ceritaku Yuk. Judulnya 168Hours, UPDATE SETIAP SABTU
Apa yang akan kamu lakukan ketika ada seorang arwah berparas tampan meminta bantuan padamu??
Itu terjadi pada Nara. Hanya Nara yang bisa melihat arwah itu. Daripada terus diganggu, Nara terpaksa membantu arwah yang bernama Jeonne yang notabene seorang CEO itu.
Terus bersama selama 168 jam di suka maupun duka membuat benih cinta perlahan tumbuh di antara keduanya. Kira kira, gimana kelanjutan dan akhir dari kisah cinta mereka??
Yuk : https://www.wattpad.com/story/222139699-168-hours-on-going
ValerieDefiana
Maaf kak izin promote
Kalau kakak ada punya waktu
tolong singgah sebentar dicerita ini yaa
Makasih
Maaf menganggu
https://www.wattpad.com/story/119293502