pramunifia

-Hopeless Romantic-
          
          Akhirnya, pintu ruang dokter terbuka, dan seorang dokter keluar. Mereka segera mendekat, mencari jawaban atas keadaan Masen. Dokter itu memberi senyuman ringan, mencoba untuk memberikan informasi dengan lembut.
          "Kalian adalah keluarga Masen, bukan?" tanya dokter, mencari kepastian.
          "Ya, kami temannya," jawab Nevara cepat, tatapan penuh harapannya pada dokter.
          Dokter mengangguk, "Saya mengerti. Masen mengalami luka cukup serius di kepala yang menyebabkan trauma pada mata. Kondisi ini disebut glaukoma. Ini adalah kondisi yang serius dan bahaya bagi penglihatan."
          Nevara dan Shifia merasa dadanya sesak mendengar diagnosis itu. Mereka saling memandang, mencari dukungan satu sama lain.
          "Glaukoma adalah peningkatan tekanan di dalam mata yang dapat merusak saraf optik. Saraf ini vital untuk penglihatan," lanjut dokter, menjelaskan lebih lanjut. "Dalam kasus yang parah, jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen."
          Nevara menelan ludah, mencoba menangkap informasi tersebut. Hatinya hancur mendengar kemungkinan terburuk untuk Masen.
          "Apakah... apakah ada pengobatan untuk ini? Apakah penglihatannya bisa dipulihkan?" tanya Shifia, suaranya penuh dengan kegelisahan.
          Dokter menggeleng pelan, "Sayangnya, tidak ada obat yang bisa mengembalikan penglihatan yang hilang akibat glaukoma. Namun, kita dapat mengendalikan tekanan mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Masen akan memerlukan perawatan jangka panjang dan pengelolaan khusus."
          Nevara merasa hancur. Dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi semua ini. Masen, orang yang sangat dicintainya, kini berada dalam bahaya akan kehilangan penglihatannya sewaktu-waktu.
          
          https://www.wattpad.com/story/303484768-hopeless-romantic
          
          izin yah semoga suka... mampir read, vote and comment yah.