NovitaSrPutri

Entah kapan. Suatu saat akan ada dimana keadaan tadi sore terulang kembali. Ya anggap saja tadi sore hanya gladhi. Tau mengapa? Tadi sore hujan deras, sangat deras. Ditambah petir yang menyala-nyala seperti flash pada kamera. Diriku yang kebetulan di rumah sendiri pun duduk dikursi teras dengan bibir yang tidak berhenti merapal--berharap pemilik semesta tidak kian mengencangkan petirnya. Tidak, aku tidak memiliki astraphobia atau phobia lainnya. Aku hanya takut saja dengan hujan deras yang diikuti petir kencang. Apalagi ditambah angin yang mampu menumbangkan pohon. Sangat menakutkan, bukan? Aku yang sendiri duduk di teras hanya bisa menutup muka ketakutan saat flash pada atas semesta menyala. Seolah, cahaya mengerikan itu menerpa wajahku. Berlebihan? Tapi memang seperti itu yang aku rasakan. Panas, dingin, seperti orang sakit. Sehubung aku yang ingin merasakan dunia luar sendiri, aku berupaya mungkin melawan rasa takut itu. Dan nyatanya, aku bisa. So, tidak mengerikan seperi apa yang aku bayangkan sebelumnya. Aku bisa mengalami sendiri, meski dilipur ketakutan seperti bocah. Perlahan, tiap ketakutan dalam diri bisa dilawan bukan? Meski membutuhkan waktu lama dan cara yang tidak mudah. 
          	
          	
          	Tapi jujur, saat petir reda menyisakan hujan gemericik rasanya tenang sekali. Titik titik air yang berkejaran melesati genting jatuh begitu saja di halaman dan menciptakan lingkaran lingkaran kecil-besar. Cantik, dan terus menerus. Dalam hujan yang deras sebelumnya, aku pun banyak berdoa. Katanya dan memang aku yakini, ketika pemilik semesta--ALLAH menurunkan rezekinya lewat perantara malaikat Mikail, manusia di bumi disunahkan untuk berdoa. Dan doaku begitu panjang, wkwk. Allah begitu baik sangat amat baik (hingga tidak bisa dikirakan kebaikannya) menurunkan rezeki berupa hujan sekaligus menerima pinta dari makhluk makhluknya. Subhanallah

NovitaSrPutri

Entah kapan. Suatu saat akan ada dimana keadaan tadi sore terulang kembali. Ya anggap saja tadi sore hanya gladhi. Tau mengapa? Tadi sore hujan deras, sangat deras. Ditambah petir yang menyala-nyala seperti flash pada kamera. Diriku yang kebetulan di rumah sendiri pun duduk dikursi teras dengan bibir yang tidak berhenti merapal--berharap pemilik semesta tidak kian mengencangkan petirnya. Tidak, aku tidak memiliki astraphobia atau phobia lainnya. Aku hanya takut saja dengan hujan deras yang diikuti petir kencang. Apalagi ditambah angin yang mampu menumbangkan pohon. Sangat menakutkan, bukan? Aku yang sendiri duduk di teras hanya bisa menutup muka ketakutan saat flash pada atas semesta menyala. Seolah, cahaya mengerikan itu menerpa wajahku. Berlebihan? Tapi memang seperti itu yang aku rasakan. Panas, dingin, seperti orang sakit. Sehubung aku yang ingin merasakan dunia luar sendiri, aku berupaya mungkin melawan rasa takut itu. Dan nyatanya, aku bisa. So, tidak mengerikan seperi apa yang aku bayangkan sebelumnya. Aku bisa mengalami sendiri, meski dilipur ketakutan seperti bocah. Perlahan, tiap ketakutan dalam diri bisa dilawan bukan? Meski membutuhkan waktu lama dan cara yang tidak mudah. 
          
          
          Tapi jujur, saat petir reda menyisakan hujan gemericik rasanya tenang sekali. Titik titik air yang berkejaran melesati genting jatuh begitu saja di halaman dan menciptakan lingkaran lingkaran kecil-besar. Cantik, dan terus menerus. Dalam hujan yang deras sebelumnya, aku pun banyak berdoa. Katanya dan memang aku yakini, ketika pemilik semesta--ALLAH menurunkan rezekinya lewat perantara malaikat Mikail, manusia di bumi disunahkan untuk berdoa. Dan doaku begitu panjang, wkwk. Allah begitu baik sangat amat baik (hingga tidak bisa dikirakan kebaikannya) menurunkan rezeki berupa hujan sekaligus menerima pinta dari makhluk makhluknya. Subhanallah

NovitaSrPutri

Alhamdulillahirrabbilalamin, taqaballahu minna waminkum minal aidzin wal faidzin all, mohon maaf lahir & batin.
          Sangat sangat bersyukur bisa ngelewatin satu tahun yang nyerang jiwa raga. Jadi inget tahun lalu, sore sebelum takbir aku pergi gitu aja, trs nangis pas denger takbir. Tapi sekarang happy rasanya denger takbir. Tahun lalu sama tahun ini sebenarnya sama aja, iya sama-sama terkekang oleh protokol, wkwk. Mungkin caraku aja kali ya yang beda jalanin ini semua. Pokoknya aku mau lebaran tahun ini bahagia, meski sedih ngga bisa ikut shalat ied. Iya aku mau bahagia duku, meski masih ada hal yang belum aku beritahu ke orang lain. Skip. 
          .
          Bahagia dan sehat selalu ya kalian, semoga kita masih bisa bertemu di ramadhan dan syawal selanjutnya, allahuma amin. Papayyy

NovitaSrPutri

Malam guiss, wkwk kemaleman ya kayaknya. Satu tim deh kita kalo kalian bacanya juga dijam ini (tim kalong apa kelelawar ni?) Attention, aku datang membawakan lart baru dari Epiphany of Love untuk kalian. Sorry yang yang nunggu next chap nya, aku baru bisa up. Cause, aku bukan tipekal orang yang pandai memanage waktu. Dan aku bisa up karena harus bagi waktu juga. Ngga nyangka sih, bisa sesibuk ini (kalo nurutin sibuk mah 24/7, wkwk apaansih berlebihan ya aku) udah lah nggak mau panjang-panjang, waktunya udah narik paksa buat tidur padahal mata geh masih terang benderang, suwer nggak boong.
          
          I just published "13. Scandal " of my story "Epiphany of Love". https://www.wattpad.com/1021028557?utm_source=android&utm_medium=com.whatsapp&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=NovitaSrPutri&wp_originator=3nQ%2Bii4KnMg5jjnzVJZfUwLXiCSc%2B8%2FUHLQlcBORrTMZ2G3fLfPAmLkajwORXLr7FMfdqwrmODb%2BdH3K06K015tfR%2B2a2WABghRS22H4cGYJYMUCqVpPc%2FOac6k0VVh6 
          
          
          SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA TERHIBUR, CMIWWW

NovitaSrPutri

Malam guiss, wkwk kemaleman. Aku baru uodate nih chapter terbarunya EoL, skuy dibaca, terus tinggalin jejak vote, spam komen, dan share ke temen-temen wattpad kalian.
          
          Welvome and Happy Reading
          
          
           " 12. Salah Paham "  cerita saya " Epiphany of Love ". https://www.wattpad.com/1021028484?utm_source=android&utm_medium=com.whatsapp&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=NovitaSrPutri&wp_originator=FtzvBFfCsNizoZ%2BOc2G0%2FDhYvBNG90meil%2FCM2V2Rb1tzUXN0X3PDo0kWVZvpfRuMBsYMsCAX9Led9btB4mGivlKnZHyfOrCbtI14nFiCxkC67XgoSjowScJ8%2BQGDPNj

NovitaSrPutri

Hai hai haii.... teman online wattpadku yang belum tidur dan punya bad habbits begadang, boleh dong mampir sejenak ke chapter baru ceritaku...
          
          Saya baru saja memublikasikan " 6. Sebuah Applause " dari cerita saya " Epiphany of Love ". https://www.wattpad.com/1011203745?utm_source=android&utm_medium=com.whatsapp&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=NovitaSrPutri&wp_originator=TolKv9LhnfNHWoEKOu6puSW5k17KreEnCcyyEvLn%2FTKtS4l%2FWwIrhV8onm17NhJ0pDAlqE5klsdrHUFL2I%2FhdiGWDcA1CbwKueO1AesTILaF51fpFhGl7ipN5dh5WLvm

NovitaSrPutri

Malam teman-teman pembaca setia karyaku. EPIPHANY OF LOVE part 5 sudah di update malam ini. Kuy lah singgah dulu, aku yakin pasti kalian akan suka

NovitaSrPutri

Hai, apa kabar semua? Malam ini aku akan post part terakhir cerita aku CRDK. Karena ceritaku yang ketiga itu mau aku alihkan ke media literatur lain. Supaya aku bisa bagi waktu update ceritaku. 
          
          Sebelumnya aku udah berpikiran, kalo cerita pertamaku udah end (Devilicya) aku mau publikasi cerita yang aku kompetisikan di The Authora Indonesia. 
          
          Sedikit cerita tentang tentang The Author Indonesia. Desember 2020 aku ikut audisi itu, singkatnya aku berhasil lolos dan sekarang masuk 40 besar dimana sinopsis ceritaku ini masuk dalam kategori konflik. Mungkin para juri dan coach berkesan dengan konflik yang aku suguhkan pada sinopsis. Alhasil aku bisa terpilih. 
          
          Dan judul batu ceritaku itu nanti Epiphany of Love. Buat teman-teman yang penasaran sama sinopsisnya, kalian bisa cek di feed instagram aku @novitasrputri_ 
          
          Terima kasih teman-teman terutama pembaca setia cerita-cerita aku. Tetap dukung aku dalam berkarya ya dengan kalian memberi vote serta ulasan dari usai membaca ceritaku.
          
          See you, salam sayang dari aku

NovitaSrPutri

Last day in ramadhan 1441 H. See you next ramadhan. 
          Syukur alhamdulillah tiba dipenghujung ramadhan, pula menyambut tibanya hari kemenangan. Allahu akbar, Allah sungguh maha besar. Kisah hidup yang sudah ditetapkan pada masing-masing ciptaannya begitu tak terduga dan tiada tara. Tiada penulis terbaik, selain penulis semesta, Tuhanku. 
          Terima kasih ramadhan 144 H, kehadiranmu menghadirkan banyak hal tak terduga dan begitu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 
          Iya, tahun ini negaraku dilanda pandemi, corona virus biang keroknya. Mulai dari kegagalan berkumpul bersama keluarga, hingga ada masalah tiba tanpa tau solusinya. Hal tak terduga yang aku sebutkan sebelumnya adalah masalah. Masalah yang sengaja ku bungkam dari siapapun, dan hanya diketahui oleh berapa gelintir orang terdekatku. Masalah yang menghabisi perasaan, energi, juga fisikku. Masalah yang timbul karena bendungan yang kian lama menjadi bebal. Masalah yang ku harap datang kali ini, dan lekas mereda. Aku tau, masalah bukan untuk diumbar, namun dicari jalan keluarnya agar lekas kelar. Tapi kian hari aku tidak sanggup. Aku memiliki kapasitas memendam masalah, dan suatu waktu bisa meluap begitu saja melalui tangis. Seperti senja ini. Keluar dari rumah, tuk keluar dari zona monotonku, meski aku tau resiko dari apa yang aku lakukan. Yah.. ini sekedar torehan ku saja, dan membantuku meredakan perasaan dan pikiran. Aku ingin fokus dialur selanjutnya. Apalagi ramadhan yg akan datang. Sekali lagi, terima kasih ramadhan 1441 H. Taqaballahu minna wa minkum, minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Maaf atas segala hal perihal aku, entah perlakuan, perkataan, tulisan, hingga tatapan yang tidak berkenan dihati kalian, teman-teman semua. Selamat malam, jangan lupa istirahat, jaga kesehatan, dan selalu bersyukur. Lekas tidur, agar esok bisa menyambut fajar tuk membersihkan diri sebelum melaksanakan shalat idul fitri. 
          
          Till we meet again in my story❤

NovitaSrPutri

Nyesek rasanya, ketika nulis sebisa mungkin beda dari yang lain, plus nulisnya pake hati. Tapi yang baca engga pake hati. Rasanya yang nulis engga dihargai): apresiasi dong dari kalian wahai readers. Jangan jadi silent reader, tinggalim jejak kalian berupa vote atau sekedar komen. Sebisa mungkin aku terima komen dari kalian. Apalagi kalo komennya membangun, bakal seneng dan semangat aku ngetik buat next part nya.