“Hey Lo ngapain di sini?!” teriakku ketika sebelah kakinya terangkat. Sepertinya sebentar lagi dia akan melompat jikalau aku tidak memanggilnya barusan.
Cowok itu menoleh, sepersekian detik sebelum tubuhnya benar-benar memutar menghadapku aku sudah bisa menebak siapa dia. Biyan, kapten basket sekolah yang tadi sempat kusinggung.
“Lo yang ngapain di sini?!” katanya dengan tatapan kosong ketika sudah benar-benar berbalik menghadapku. Suara lantangnya merambat ke seluruh penjuru balkon membuatku bergidik ngeri.
Angin berhembus melambai-lambaikan pinggiran jilbab putihku.
“Lo mau bunuh diri kan?” aku menarik tangannya dan membuatnya sedikit bergeser dari tepi balkon.
https://my.w.tt/TEAF5Ys8Y1