"No"
"Hm."
"Lo suka mikir ga si?"
Vano sedikit mengerutkan keningnya, apa yang di maksud Jesselyn itu." Maksud lo?"heran Vano.
"Kalo bangun tidur, tiba-tiba pengen jaipongan?" Jesselyn sering memikirkan itu, daripada jadi beban pikiran mending dia bertanya pada Vano.
"Kalo, gue. Pengen tari merak" Vano menjawab dengan candaan, Jesselyn fikir hanya dirinya yang bisa bercanda? Vano juga bisa.
Jesselyn tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa terbahak-bahak." Gue lagi ngebayangin, lo nari merak" Jesselyn benar-benar membayangkan, bagaimana jika Vano benar-benar menari merak.
"Lo nanya yang waras aja" Vano menggeleng-geleng kepalanya, melihat kelakuan istrinya.
"Gue fikir seorang, Vano gabisa diajak bercanda." ucap Jesselyn, sambil membereskan piring bekas mereka makan.
"Lo aja yang belom kenal gue" memang benar sikap Vano itu hanya untuk orang-orang tertentu dan sekarang Jesselyn juga orang tertentu itu.
"Lo di sekolah aja so cool"
"Gue emang cool" Vano merasa dirinya sedang di puji lebih tepatnya kelebihan percaya diri.
Feedback?pc!
https://www.wattpad.com/story/333535466?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=sheilazhara18&wp_originator=04bJ2446TPCK9YQIzR8QowF3ujYO8ZumoquNOcjjNQFegVkWmXG%2FGsJpXanUNFm251SIcf%2Fvzygl3msp3UKfY%2FEkEZVB0jGpCVhnk8j%2BYXTpBDfCrqyD0pNJzv103AIk