Tentang Penulis:
Aku bukan penulis profesional. Bukan juga editor buku. Aku hanyalah seseorang yang pernah merasa hancur, kehilangan arah, dan kesulitan menjelaskan perasaanku kepada siapa pun. Maka dari itu, aku menulis.
Tulisan ini lahir bukan dari keahlian teknis, tapi dari keberanian untuk jujur. Karena itu, mungkin kamu akan menemukan banyak kekurangan di sini: struktur yang tidak selalu rapi, huruf besar yang tertinggal, kalimat yang tidak sepenuhnya baku. Aku mohon maaf jika itu mengganggu kenyamanan membaca. Tapi percayalah, setiap kalimat di sini ditulis dengan hati.
Aku tidak mencari ketenaran ataupun harta melalui ini. Entah buku yang sekarang baru aku buat, "When It Was Just Me" ataupun buku buku lain yang mungkin, suatu saat, akan aku buat. Aku hanya ingin menyembuhkan diri, sedikit demi sedikit dari luka yang masih membekas dan aku simpan ini. Jika di tengah perjalanan itu, tulisanku bisa menemani kamu yang sedang merasakan hal serupa... maka bagiku, itu sudah lebih dari cukup.
Buku ini bukan dibuat untuk menjadi karya sastra besar. Tapi sebagai ruang kecil untuk merefleksikan diriku, mengurai rasa yang dulu kusimpan sendiri, dan barangkali... membantu kamu yang sedang melalui hal serupa.
Karena aku percaya, ada kekuatan dalam mengetahui bahwa kita tidak sendirian. Bahwa luka yang kamu rasakan saat ini, juga pernah dirasakan oleh orang lain dan bahwa kamu pun bisa melewatinya.
Cerita-cerita yang akan aku bawakan, bukan tentang kesempurnaan. Mereka tentang kehilangan, tumbuh, dan menerima bahwa dirimu yang sekarang... sudah cukup. Aku harap, lewat tulisan ini, kamu juga bisa merasa cukup.
Terima kasih sudah membaca.
- Surabaya, Indonesia
- JoinedJune 30, 2024
Sign up to join the largest storytelling community
or
Story by PanPan
- 1 Published Story
When It Was Just Me
36
3
12
"Aku pernah dibuat merasa paling bahagia... lalu ditinggalkan tanpa kata. Bukan karena pertengkaran, tap...