Pulang. Mungkin yang terbesit di pikiran banyak orang, adalah tentang kembali pulang ke rumah, keluarga, atau pulang ke tempat yang merasa aman.
Tapi, tidak bagi Fiuuna. Baginya, pulang adalah sebuah eksistensi pribadi. Pulang, adalah kembali ke titik dimana terletak sisi dirimu yang sebenarnya—sisi rapuh, ceria, dan segalanya, sampai kau tak punya ruang untuk berbohong lagi.
Tapi, titik "pulang" itu menjadi sebuah labirin gelap yang tak pernah lagi Fiuuna ingin menginjakkan kaki disana.
"Bagaimana jika aku kembali ke sana, bukan kedamaian yang aku temukan, tapi kegelisahan yang berujung penyesalan?"
Labirin tak berujung yang selalu tertutup oleh benteng "lupa" itu, kini membuka pintunya kembali. Seolah memanggil Fiuuna untuk mengayunkan palu, dan menembus benteng tak kasat mata itu.
Dan kini, benteng itu sudah rapuh—tanpa Fiuuna sadari. Tanpa ia coba buka. Merobek bekas luka yang sudah coba ia obati. Membuka semua kenangan pahit yang coba ia lupakan. Dan kembali membangkitkan suatu sisi gelap dari dirinya.
Fiuuna bermimpi, melihat seorang anak kecil yang berlumuran darah sambil menangis. Tapi, darah itu bukan milik sang gadis kecil itu. Melainkan anak lain yang hampir terenggut nyawanya.
"Bagaimana jika kebaikan yang selama ini aku berikan, bukan diriku yang sebenarnya? Melainkan hanya pertahanan diri untuk tidak lepas kendali."
Pada akhirnya, semuanya tetaplah sama. Tanpa ada yang inginkan, setiap orang pasti akan pulang ke tempatnya. Begitu juga dengan Fiuuna.
***
Ini ttg lore oc Fiuuna hehe, sbnrnya tdi mw lebih panjang lgi, tp sengaja ku ambiguin biar ga spoiler hehe