nisak1909

Hai kak....
          Suka cerita terjemahan china?
          Yuk mampir ke akun aku, ada banyak lho... mungkin kakak suka
          
          Salah satunya ada Daily life of the crown princess' pampering
          
          https://my.w.tt/CjKIbIrXn9
          
          Sinopsis
          Bibinya Liu Yin adalah permaisuri dan ayahnya adalah pejabat yang kuat di pengadilan. Saudaranya adalah seorang jenderal yang memiliki pasukan yang kuat. Liu Yin adalah makanan khas meriam. Namun, orang-orang ini ingin dia menikahi putra mahkota!
          
          Liu Yin pindah dan menjadi putri mahkota tanpa otak yang dipilih. Dia merasakan banyak tekanan dari perannya.
          
          Semua orang di ibukota tahu bahwa putra mahkota membenci putri sah Keluarga Liu. Dia menghindarinya seolah-olah dia adalah ular atau kalajengking. Hingga orang-orang melihat putra mahkota seperti dewa membawa ujung gaun putri sah Keluarga Liu di pesta istana!
          
          *-*-*
          
          Di bawah malam tanpa bulan, tatapan pria itu menjadi gelap saat dia menggendong wanita mungil itu di lengannya. "Kau membiusku?"
          
          Wajah Liu Yin memerah. "Aku tidak! Saya tidak! Jangan sembarangan omong kosong! "
          
          Liu Yin terdiam.
          
          Karena orang mesum biasanya mencari alasan sendiri [senyum samar].
          
          Yang modern juga ada lho kak...
          Ada banyak pilihannya kak
          Jangan lupa mampir ya...
          
          Terima kasih

Putihnyaawan

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135