Chapter 17 updated!
"Bukankah ini waktunya kau untuk mencari seorang istri? Ada banyak putri dari kerjaan lain yang datang. Bohong jika mereka tidak cantik."
"Tak ada yang menarik. Aku tidak ingin pernikahan politik."
"Jadi, kau hanya akan menikahi seorang gadis yang kau cintai? Memangnya ada?"
Pradita tak bermaksud menguping, hanya saja pembicaraan dua orang itu ditangkap begitu saja oleh telinganya. Perihal jodoh rupanya, batin Pradita sambil mengangguk pelan dan memeluk erat miniatur candi yang ia beli tadi.
"Ada satu gadis yang menarik perhatianku akhir-akhir ini."