Waktu basah mencelupkan jari-jari mungilnya ke dalam kamu, merah mengilat, detik menetes bebulir ke dalam ingatan yang buih-buih dan pasang ke nan lampau. Sepanjang masih tanganmu mengarang kata, kekasih, rindu pun padamu berkalang kajang dan anyam-anyaman peluk. Aku di sana merangkaimu menjadi hujan yang berdiang di musim ciumku.
2019
Puisi ini dapat kautemui bersama lain-lainnya dalam kumpulan puisi Larung Limaluka yang berjudul "Jari-Jari Mungil Waktu dan Basahnya"
Sila berkunjung dan tersesat di sana.
Salam, Larung.
https://my.w.tt/erA3z6ZXG2