(PEMBUKAAN PART 4)
Karsaf mengulurkan tangannya untuk menyentuh penghalang tak terlihat yang 'mungkin' terpasang di sana. Saat merasa benda itu tidak ada, ia melangkah melewati garis tanah.
"Tidak apa. Kita diizinkan masuk," kata Karsaf pada pengawalnya. Namun, ketika salah satu dari mereka mendekat, orang itu terpental dan terdengar suara sengatan. Dinding penghalang bergetar di antara mereka.
"Baginda."
"Aku akan masuk sendiri. Tunggulah di sini." Karsaf memutuskan melangkah masuk ke area pepohonan lebat menuju danau sambil bersiaga memegang pedang di pinggangnya. Dari balik tudung jubah, sayup-sayup ia melihat kilau jernih air danau yang biru memantul karena cahaya bulan.
Begitu berhasil menembus pepohonan, Karsaf tercengang melihat betapa luas, bersih, dan indahnya danau itu. Sedikit pun tak tercemar. Ditambah aura mistisnya yang terpancar akibat bulan.
Apa rupanya saat siang hari?