Xesha_rie

 #Sampah-03
          	.
          	.
          	.
          	
          	Aku menyukaimu
          	
          	•TOG[Tower of God] | Twenty-Fifth Baam x Rachel 
          	
          	•Original Story by : Xesha_rie
          	___
          	
          	Baam frustasi. 
          	
          	Ini semua karena ulah Rachel, sahabatnya yang membenci terlalu banyak hal. Tidak, itu bahkan semua hal.
          	
          	Sebenarnya, itu bukan masalahnya, dan Baam tidak terlalu peduli, tetapi Rachel terus-menerus berkicau disekitarnya dan menceritakan setiap hal yang ia benci yang sejujurnya sangat mengganggu Baam. 
          	
          	Sekarang saja Rachel sedang bercuap-cuap tentang teman sebangkunya yang katanya menyebalkan karena tidak mau meminjamkannya pena ketika ia butuh. Tapi sungguh, demi kepala botak Khun, itu tidak ada hubungan dengan dirinya, kenapa dia harus dengar?!
          	
          	Jadi dengan emosi, Baam memotong kicauan Rachel dengan berkata kasar, "Tolong berhetilah! Kamu sungguh telah membenci semua hal!"
          	
          	Kalimat itu berhasil mendiamkan Rachel seutuhnya. Untuk sekilas, Baam bahkan bisa melihat gadis itu menatapnya rumit.
          	
          	Ah, sekarang baam jadi gugup, dia telah berkata tanpa berpikir dan sekarang menyesal karena tidak bisa menahan diri untuk membentak gadis itu. Dia merasa tidak nyaman. Namun ketika dia memutuskan untuk meminta maaf, suara tenang yang tidak terduga menyahut pernyataannya.
          	
          	"Tidak juga," katanya.
          	
          	Sudut mulut Rachel tertekuk ringan ketika dia berbicara, dan sorot matanya yang kuning pudar tiba-tiba berubah melembut. Sebuah tampilan yang tidak pernah Baam lihat. Namun ternyata keanehan tidak hanya sampai di sana. Baam bisa melihat senyum tipis tiba-tiba berubah menjadi seringai riang dan mata kuning pudar hampir tertutup ketika ketegasan merayap dalam kata-katanya yang kembali terdengar, "Aku menyukaimu." 
          	
          	Seketika, Baam tertegun.
          	
          	___
          	
          	Aku menyukaimu -End.

Xesha_rie

 #Sampah-03
          .
          .
          .
          
          Aku menyukaimu
          
          •TOG[Tower of God] | Twenty-Fifth Baam x Rachel 
          
          •Original Story by : Xesha_rie
          ___
          
          Baam frustasi. 
          
          Ini semua karena ulah Rachel, sahabatnya yang membenci terlalu banyak hal. Tidak, itu bahkan semua hal.
          
          Sebenarnya, itu bukan masalahnya, dan Baam tidak terlalu peduli, tetapi Rachel terus-menerus berkicau disekitarnya dan menceritakan setiap hal yang ia benci yang sejujurnya sangat mengganggu Baam. 
          
          Sekarang saja Rachel sedang bercuap-cuap tentang teman sebangkunya yang katanya menyebalkan karena tidak mau meminjamkannya pena ketika ia butuh. Tapi sungguh, demi kepala botak Khun, itu tidak ada hubungan dengan dirinya, kenapa dia harus dengar?!
          
          Jadi dengan emosi, Baam memotong kicauan Rachel dengan berkata kasar, "Tolong berhetilah! Kamu sungguh telah membenci semua hal!"
          
          Kalimat itu berhasil mendiamkan Rachel seutuhnya. Untuk sekilas, Baam bahkan bisa melihat gadis itu menatapnya rumit.
          
          Ah, sekarang baam jadi gugup, dia telah berkata tanpa berpikir dan sekarang menyesal karena tidak bisa menahan diri untuk membentak gadis itu. Dia merasa tidak nyaman. Namun ketika dia memutuskan untuk meminta maaf, suara tenang yang tidak terduga menyahut pernyataannya.
          
          "Tidak juga," katanya.
          
          Sudut mulut Rachel tertekuk ringan ketika dia berbicara, dan sorot matanya yang kuning pudar tiba-tiba berubah melembut. Sebuah tampilan yang tidak pernah Baam lihat. Namun ternyata keanehan tidak hanya sampai di sana. Baam bisa melihat senyum tipis tiba-tiba berubah menjadi seringai riang dan mata kuning pudar hampir tertutup ketika ketegasan merayap dalam kata-katanya yang kembali terdengar, "Aku menyukaimu." 
          
          Seketika, Baam tertegun.
          
          ___
          
          Aku menyukaimu -End.

Xesha_rie

 #Sampah-02
          .
          .
          .
          
          Impian
          
          •Original Story & Original Character by : Xesha_rie
          ___
          
          Xatire memiliki sebuah impian.
          
          Untuk sedikit dari satu kali hidupnya yang panjang sebagai seorang pembunuh, dia memimpikan ketenangan. Itu hanya sebatas hutan dan gubuk kecil dengan taman bunga fuschia di depannya. Hal yang sejujurnya sangat sederhana, namun Xatire menyukainya. Dia selalu merasa itu indah, menenangkan, dan menghanyutkan.
          
          Senyum tipis seketika tersungging di wajah ketika dia mengingatnya. Matanya menekuk dalam sorot lembut bersamaan dengan harum, pun manis yang merekah.
          
          Ah, Xatire merasa tubuhnya menjadi kebas dan jantungnya bersemangat. Inikah yang namanya cinta?
          
          Jika ya, maka sepertinya Xatire jatuh cinta dengan kedamaian.
          
          "Akh..!"
          
          Keluhan yang keluar tertahan menyentaknya dari gambar-gambar indah dan bunga-bunga harum, disapa kembali dengan ruang gelap serta anyir darah yang menganggu. 
          
          Xatire menatap orang di depannya yang gemetar kesakitan tanpa mampu menggeliat akibat status disabilitas yang baru disandangnya karena kehilangan banyak bagian tubuh. Hebatnya, dia masih belum mati.
          
          "Benar... aku tadi melupakanmu. Sekarang jangan khawatir, aku akan membantumu."
          
          Xatire menunduk, lebih mendekati orang sekarat di depannya demi menatap mata yang perlahan kehilangan kekuatan, menancapkan berlatih berulang kali ke jantung orang itu secepat dia mengedipkan matanya.
          
          "Selesai juga," dia berkata, menyunggingkan senyum bertepatan dengan tarikan terakhir dari belatih. Mengibas pelan untuk membersihkan tetesan darah di senjatanya.
          
          Xatire akhirnya sendirian disana.
          
          Dia menatap darah yang mengering di lantai pun kekacauan dari potongan tubuh yang berceceran serta mayat-mayat yang tak lagi utuh, secara tiba-tiba senyum yang dia sunggingkan berubah menjadi seringai, matanya menyipit membentuk bulan sabit saat dia kembali sadar, dia terlalu terlelap dalam impiannya.
          ___
          
          Impian -End.

Xesha_rie

 #Sampah-01
          .
          .
          .
          
          Cokelat
          
          •TOG[Tower of God] | Twenty-Fifth Baam x Rachel
          
          •Original story by : Xesha_rie
          ___
          
          Rachel menyukai kuning dan pisang, tapi dia membenci cokelat. Entah itu rasa dan warna, Rachel tidak bisa menyukainya. Dia mual ketika mencium baunya, dan jijik ketika melihat warnanya. 
          
          Itu terus berlanjut sampai tiba-tiba seorang anak berambut kakao yang dia kenal sebagai Baam, memberinya sebatang cokelat. Di atasnya melekat sticky note berwarna kuning dengan tulisan cakar ayam yang memintanya untuk menemui dirinya di belakang sekolah.
          
          Jadi ketika Rachel menemuinya, anak itu dengan malu-malu bertanya pendapatnya tentang berjalan-jalan bersama di akhir pekan. Dia tentu ingin menolak karena rambutnya cokelat tapi mengurungkan niat setelah melihat tubuh itu bergetar seperti anak anjing yang kebasahan. Rachel akhirnya menerimanya. 
          
          Tentu saja dengan keyakinan penuh bahwa dia merasa kasihan, bukan terharu ketika melihat tingkah manis yang takut-takut.
          
          Sejak saat itu Baam terus mengekor di belakangnya, tapi entah mengapa, Rachel tidak menolaknya. Dan ketika anak berambut kakao itu akhirnya memberanikan diri untuk menembaknya, dia menerima tanpa terkejut. 
          
          Rachel sebenarnya tidak paham, alasan dia menerima ajakan berpacaran dari pemuda itu. Dia seharusnya membenci cokelat, seharusnya membenci rambut kakao itu, tapi pada kenyataannya, dia tidak bisa.
          
          Secara ajaib, Rachel bisa menoleransi rasa jijik saat melihat warna itu. Sesuatu yang sangat aneh sampai-sampai dia bahkan tidak akan terkejut lagi jika dia tiba tiba menyukai cokelat.
          
          ___
          
          Cokelat -End.