Aku melihat kau bersimpuh derai
Disepertiga malam itu
Di antara sayup-sayup rintihan daun
Yang barangkali hendak jatuh namun tertahan.
Di sela-sela angin yang menyelinap
Di sudut-sudut jendela kamarmu
Di pojok ruangan itu
Dan juga debu-debu yang hendak menjelma embun fajar.
Barangkali ada yang mengusikmu
Sampai kau sedang tersedu-sedu
Di atas sajadah Tuhan
Berbalut baju panjang
Percakapan demi percakapan telah kau lontarkan
Pada Tuhan, pada Alam, pada Dedaunan
Semua mendengarkanmu syahdu.
Dan aku hanya menatapmu dari balik jendela surau itu.
Tentang perut-perut yang harus diisi dengan makanan
Tentang nasip anak-anak di kolong jembatan
Kau bahkan rela berkhusyu tengah malam
Bahwa bisa saja kau pergi tidur, bukan repot-repot menengadah disepertiga malam
Semoga selalu ada yang membalas
Setiap perbuatan tangan-tangan yang hendak bergegas
Pergi untuk menghilang jejak.
- JoinedAugust 20, 2017
Sign up to join the largest storytelling community
or