agdevtaputri

“menangisi apa?”
          	
          	“kisah cinta sedihmu, atau pelaku yang membuat cintamu tak sempurna?”
          	
          	“waktu yang tidak memberiku sempat."
          	
          	
          	2022-05-09

agdevtaputri

“Aku jarang membenci manusia,” kataku sungguh-sungguh. 
          
          Perlahan dia mengangkat kepalanya. Mungkin dia merasa kali ini punya harap meski seujung jari. Barangkali dia bakal jadi berani setelah berulang membebani. 
          
          “Bisa saja iri dengki pada orang lain. Letak kesamaan kita di situ bukan?”
          
          Dia mengangguk, “Aku akan menganggap keberhasilan mereka mendahuluiku. Bukan berarti aku ambisius, melainkan aku tidak mau jadi yang paling tertinggal.”
          
          Cahaya jingga dari barat terbelah di matanya yang redup. Serasi di senyumnya yang masih butuh banyak waktu hidup.
          
          “Namun, aku membencimu. Tidak berbuat apa-apa walau banyak jalan yang bersedia kau lewati. Kau memilih diam dan menunggu daripada memilih salah satu peluang.”
          
          “Memang apa lagi yang harus kuselisihi? Selain fakta bahwa aku tidak akan pernah menempati tempat nyamanmu.” tanyaku.
          
          
          Saturday, 15 Jan 2021

agdevtaputri

Semakin lama hidup, akan semakin sering kemungkinan kita berhutang.
          Semakin kita bahagia, semakin kita serakah untuk umur yang lebih panjang.
          
          Beberapa orang hidup demi menghidupi.
          Beberapa orang hidup demi hidup. 
          Lainnya hidup sembari berpikir, “Di kehidupan yang berat ini kenapa kau memilih lahir?”
          
          
          
          His, 24-8-21
          —Agdevta