aicxyx

Qoutes untuk terus berkarya, untuk terus berekspresi, untuk terus melakukan hal yang disukai dan gak usah peduliin perkataan orang; mulai terasa hambar.
          	
          	Karena daripada mengkritik, merespons, menghina, orang-orang kini lebih memilih ignore it. Mungkin kini pandangannya lebih mengkritik atau mengina untuk mendapat lampu sorot dari para orang-orang yang telah memiliki cahaya.
          	
          	Rasanya mulai sia-sia untuk mencoba. Karena udah gak ada respons yang sebenarnya dari orang-orang. Karena ya, orang-orang lebih memilih ignore.
          	
          	Bukannya akan lebih bagus jika karya dikritik sana-sini? Karena itu artinya mereka benar membaca, benar menilai dan kita bisa memperbaiki diri atau turut menilai kompetensi dalam diri. Daripada mereka yang merespons baik tapi jatuhnya positif toxic. Lebih parahnya lagi mereka yang ignore begitu saja tanpa mau mencernanya sedikitpun.
          	
          	Rasanya lahan untuk berkarya mulai terasa hampa. Di sini.
          	
          	Lalu muncul kata-kata berupa; Tak ada kata terlambat. Yang malah makin lama, makin terdengar toxic.

aicxyx

Qoutes untuk terus berkarya, untuk terus berekspresi, untuk terus melakukan hal yang disukai dan gak usah peduliin perkataan orang; mulai terasa hambar.
          
          Karena daripada mengkritik, merespons, menghina, orang-orang kini lebih memilih ignore it. Mungkin kini pandangannya lebih mengkritik atau mengina untuk mendapat lampu sorot dari para orang-orang yang telah memiliki cahaya.
          
          Rasanya mulai sia-sia untuk mencoba. Karena udah gak ada respons yang sebenarnya dari orang-orang. Karena ya, orang-orang lebih memilih ignore.
          
          Bukannya akan lebih bagus jika karya dikritik sana-sini? Karena itu artinya mereka benar membaca, benar menilai dan kita bisa memperbaiki diri atau turut menilai kompetensi dalam diri. Daripada mereka yang merespons baik tapi jatuhnya positif toxic. Lebih parahnya lagi mereka yang ignore begitu saja tanpa mau mencernanya sedikitpun.
          
          Rasanya lahan untuk berkarya mulai terasa hampa. Di sini.
          
          Lalu muncul kata-kata berupa; Tak ada kata terlambat. Yang malah makin lama, makin terdengar toxic.

aicxyx

The Special Season very soon!!
          
          Ceritanya tentang Nala alias Finala Asrikandi alias Asri alias adik perempuan dari Adimas bersama teman-temannya dan teman-teman sang abang.
          
          Latar waktunya sebelum Adimas menetap di Bandung sampai nanti tahun baru.
          
          Kerangka cerita Nala udah jadi sejak cerita Adimas tamat. Awalnya gua gak mau publish ceritanya Nala. Tapi as I said kemarin, bahwa gua mendapat pencerahan tentang cerita baru, yang mana cerita itu gua pikirkan untuk kisah lanjutan sosok Adimas.
          
          Tapi gua ngerasa sayang kalau langsung lompat timeline ke kisah Adimas pasca-perpisahan. Pun gua memutuskan untuk membuat cerita ini menjadi beberapa season.
          
          > Season 1 adalah dari Januari - Juli waktu Adimas di kelas 12 semester dua, yang mana ceritanya tentang Adimas yang menyukai sosok Soraya tapi berujung naas.
          
          > Special Season adalah dari Juni - Desember, ini cerita khusus tentang Nala, Adimas di sini hanya pemanis sebagai pemilik lapak.
          
          > Season 2 (timeline-nya masih rahasia) ini fokus tentang Adimas.
          
          
          Setidaknya itu adalah season-season yang sudah gua pikirkan alur dan konfliknya, tapi gua gak yakin akan berakhir hanya dengan dua season utama dari si tokoh utama saja.
          
          Itu aja dari gua. Bubye~~
          
          Berarti gua punya dua cerita on going; I C U + AoMe. Ow! Im so excited!! Hopefully my daily life doesnt mess up!
          
          I luh ya.
          https://www.wattpad.com/story/217663861

aicxyx

Tiba-tiba dapet pencerahan. Ada cerita yang berfokus pada bertengkaran diri dengan pikiran sendiri. Based real life. Pikiran diri sendiri tuh lebih serem dari jemari netizen.
          
          Mungkin akan terlihat gila kalau tiba-tiba mengernyit kesal dengan raut wajah keruh. Atau bahkan tanpa sadar berteriak karena tak lagi tahan dengan perdebatan tanpa ending itu.
          
          Yang lebih membuat kesal, ketika ingin menyampaikannya pada orang lain, semua itu buyar, hilang. Seolah tak pernah terjadi perkelahian di dalam sana.
          
          My mind really scary.
          
          So thts why gua dapat pencerahan. Kayaknya gak akan jadi work baru, tapi jadi season selanjutnya. Gua akan mengumpulkan mood lebih dulu, barulah merangkai alur lebih kompleks serta memikirkan satu kalimat catchy dari scene ikonik.
          
          Hopelly Ill be success with this idea

aicxyx

Tiba-tiba gua ada pikiran untuk ganti judul I C U. Dari dulu gua emang paling labil sama judul cerita ini. Gak tau kenapa, di antara banyaknya cerita dalam series yang gua buat cuman I C U doang yang bikin gua galau perihal judul.
          
          Naskah pertama banget gua kasih judul Raja, which is nama karakter utama pada awalnya (sekarang jadi Colli, LoL). Lalu karena perubahan nama karakter, maka gua ganti judul jadi Ketos, karena memang ceritanya tentang ketua osis yang punya banyak ulah dan struggle.
          
          Tapi lama-kelamaan gua ilfeeling sama judulnya, terlebih ceritanya.
          
          Makanya, waktu gua memberanikan diri untuk publish Love Letter, gua memutuskan pula untuk merubah narasi ceritanya sekaligus mengganti judulnya menjadi I C U.
          
          Tapi seiring berjalannya waktu gua menulis. Gua jadi pengen ganti judul lagi.
          
          Pada dasarnya cerita ini emang mainstream dan pasaran, makanya gua bingung untuk kasih judul yang menarik, sekaligus membuat orang lain tertarik sama ceritanya pasaran ini. Supaya orang bisa berpikir, "Ah ceritanya ini beda toh."
          
          Terus yaudah deh. Dua hari mikir keras buat ganti judul atau enggak, akhirnya malah gua memilih gak ganti wkkw. Alasannya karena malas bikin cover, LoL.
          
          Pasti gak ada yang baca ini, but. Good night, bae.

aicxyx

Selama ini gua selalu kagum sama orang-orang yang confident dengan kemampuannya, bakatnya, hobinya. Gua selalu bertanya pada diri gua sendiri, kenapa gua gak pernah bisa?
          
          Tapi banyak orang yang menganggap gua sebagai orang yang pede abis. Padahal selama ini gue eksis karena gue confident dengan perjuangan gua, bukan karena talent.
          
          Mungkin karena gua anaknya ceria, jadi orang-orang mikirnya gua asyik diajak bercanda. Padahal, ada trauma yang jelas membekas dalam benak gua tiap kali ada orang yang tertawa.
          
          Tapi ya, gua bisa apa?

aicxyx

Soju adalah cerita ke dua yang publish di dunia oren ini.
          
          Cerita Soju sendiri terinspirasi dari mimpi gua. Untuk endingnya sengaja gua tambahkan unsur Psikologi, yang terinspirasi dari novel Therapy karya Sebastian Fitzek.
          
          Di novel Therapy, tokoh utamanya adalah seorang Dokter Psikologi yang kehilangan anaknya. Dokter ini mengidap penyakit Skizofrenia. Uniknya di dalam dunia Skizofrenia-nya sendiri, beliau mengobati seorang pasien misterius yang juga mengidap Skizofrenia.
          
          Hal itu membuat gue terkagum terheran-heran.
          
          Makanya gua buat sosok Hana adalah bagian halusinasi dari Skizofrenia yang Tara idap.
          
          https://my.w.tt/gNP4KPKZzab

amisy_

Hi kak!! Aku izin promosi ya kak, terimaksih sebelumnya kak!!
          
          Yokk cekk cerita akuuu!! Yang mau feedback and follback juga boleh!! DM aja aku oke!!.
          https://my.w.tt/dOmxnZ1DA6
          https://my.w.tt/dOmxnZ1DA6
          Kisah anak SMA dimana cowok nya adalah seorang ketua OSIS yang jago sains, jatuh cinta pada adik wakilnya di OSIS. Selain itu kedekatan mereka berwal dari si cewe yang harus belajar dengan si cowo untuk persiapan suatu lomba. Mulai mencitai namun terhalang oleh penyakit?? Gimana? Penasaran?? Yuk mampiir dan baca ceritanya.
          https://my.w.tt/dOmxnZ1DA6
          
          Sebuah penyakit bukan berarti sebagai perenggut kebahagiaan, hanya saja ia menghadirkan kebahagiaan dengan alur yang berbeda.
          https://my.w.tt/dOmxnZ1DA6
          https://my.w.tt/dOmxnZ1DA6