aikumine

Aku kangen Tsukishima kei:(

aikumine

dialog hujan.
          ーーーーーーーー
          
          sedari tadi gumpalan awan bersatu membendung bumantara dengan mendung. aku tertunduk sejenak, lalu kembali menoleh ke arah langit seolah menampakkan seribu syukur kepada sang penguasa karena telah menganugerahkan hujan sebagai penenang hati sejuta insan. dengan merdunya, aku mengamati tetesan air hujan yang terdengar santun di telinga. merasakan helai helai kesejukan yang menyelimuti seluruh tubuh dengan tentram. 
          
          seolah ketika aku sedang merasa kenikmatan hujan itu, ribuan tetesan air hujan seakan ingin mengajakku berdialog. waktu yang tepat untuk melakukan nya, apalagi ditengah sunyi kota merebah di setiap arah jalan.

aikumine

kamu & waktu.
          —— —— —— —— —— —— —— —— 
          
          pasang surut air laut menerjang tepi pantai, dersik angin berdayu lembut di udara menghantarkan arus sejuknya ditengah suasana yang penuh keruntuhan hati. dikala diri sudah menghentikan step demi step pengharapan tinggi dengan paksaan, namun meski begitu diri ku tetap jua memperkokoh rasa yang tersimpan jauh didalam hati hampa ini. aku kira, mencintai memang senikmat itu. bisa merasakan secangkir manisnya cerita cinta dengan tawa gembira yang tertata rapi di lubuk hati. bisa saling mengerti dan berdialog dengan tatapan yang luar biasa, manis rasanya jika berada di tengah suasana seperti itu. sama halnya ketika kamu mencoba mencicipi segelas butiran gula pasir, karena apa? karena rasanya memang sungguh manis dan membuat candu merajalela. jika waktu akan mampu bertahan terjeda dari perjalanan nya yang sungguh panjang, mungkin yang akan segera ku lakukan di detik itu adalah membebaskan fikiranku agar melayang dari penjara yang seringkali melarang nya untuk terbebas begitu saja. serta tak lupa pula melepas lelah yang sebelumnya terasa di kekang dalam belenggu abadi milik dada. semuanya terasa singkat dengan larian waktu yang begitu lekas tanpa menanti suatu apapun yang tertinggal dibelakang.

aikumine

insecure itu wajar kok karena kita manusia tak ada yang sempurna hanya saja diciptakan dengan sebaik-baiknya tapi jangan ngebuat kamu nggak percaya diri lagi dan jangan berlebihan itu gak baik, cobalah terima segala kekurangan kita karena setiap orang punya kelebihannya masing-masing jadi jangan terlalu suka ngebanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, kamu berharga!

aikumine

          
          Sudahlah lupakan
          Selesaikan perasaannya
          Hentikan harapannya karena pada akhirnya itu semua tak menjadi kenyataan hanya luka yang datang
          
          Meski selalu ada rindu yang menganggu disetiap waktu tapi tak apa itu semua akan berlalu, sudah cukup sampai disini aku memilih berhenti karena ada hati yang harus diselamatkan dengan cara pergi, tidak benar bukan menyakiti hati sendiri?
          
          Aku bukan membencimu hanya saja aku cukup mengerti kehadiranku tak pernah dinanti olehmu.

aikumine

Tentang Kita.
          —— —— —— —— ——
          
          Genggaman yang erat sekalipun kerap membuat kita sendiri gagal mempertahankannya. Takdirnya memang kita harus dipisah, barangkali kita dipertemukan oleh Tuhan hanya untuk mengenal cinta dan rasa sakit. Aneh rasanya bukan, jika sesuatu yang diberi nama cinta juga di boncengi oleh duka dan kesedihan. Yang mulanya cinta membuat fikiran kita terus berhalusinasi, namun pada akhirnya cinta pula yang membuat fikiran negatif kita terus melayang mengelilingi bundar otak hingga mempersulit diri untuk mengendalikan nya.

aikumine

Awαlnyα kitα memαng tidαk pernαh terselip rαsα sedikit pun disudut hαti. tαpi, rαsα itu sendiri yαng menghαmpiri dαlαm keαdααn tidαk sengαjα, dαn lαgipulα αku yαng menerimα resikonyα. kαu dαtαng memberi hαrαpαn melαlui ucαpαn mαnis yαng di sαmpαikαn, seolαh benαr isi ucαpαn itu. memuji dαn menyαmpαikαn sαnjungαn untuk meluluhkαn hαtiku. tetαpi usαi itu, mαlαh kαu yαng pergi.
          
          Jikα αku yαng justru kembαli memulαi nyα pαsti αkαn terαsα hening, αku bingung dengαn sikαpmu yαng sesekαli membuαtku sαlαh tingkαh. nαmun jugα terkαdαng membuαtku merαsα diusir αgαr tidαk mengusikmu. nyαtαkαn sαjα keinginαn mu, bαgαimαnα mungkin kαu hαnyα nekαt untuk menyαtαkαn cinta pαlsu kepαdαku tetαpi kαu rαgu untuk menyαtαkαn keinginαn mu αgαr αku bisα pergi? kαtαkαn sαjα, pernyαtααn itu sederhαnα. dαripαdα αku yαng terus melαyαng di udαrα untuk mencαpαi titik pengrαpαn dαn kebanggααn.”