arishandi99

Ngetik ini, buat aku sempat kesulitan bernapas.
          	https://www.wattpad.com/story/342958686

arishandi99

arishandi99

Aku tidak bisa menyetujui teori "Hubungan Beracun", karena pada nyatanya setiap hubungan memeiliki racunnya sendiri.
          
          Ketika kamu memilih sebuah hubungan, maka kamu siap dengan segala konsekuensi dari hubungan tersebut.
          
          Tanyakan pada hatimu. Apa kamu takut mempertahankan? Atau takut melepaskan?
          
          Aku masih berpegang pada jika hubungan itu halal, berpegangan kuatlah padanya sebagai bentuk ibadah. Pahala sabar itu tidak terbatas karena ujiannya pun akan selalu naik tingkat.

sakinnahibtihal

@ arishandi99  Masya Allah
Reply

arishandi99

Aku ... kalau merasa jadi orang yang buruk atau pengganggu, lebih sering menjauh dari orang yang mungkin akan aku sakiti. Pengecut, ya?
          
          Buat doi, aku tidak bertanggungjawab kalau abis goreskan luka malah pilih pergi. Padahal aku takut akan menyakiti lagi dan lagi. Dia ... mempertahankanku.
          
          Aku bahkan tidak peduli jika kali ini aku juga terluka. Berkali-kali.
          
          Aku pikir, berapa kali pun dia marah atau melukaiku dalam keadaan sebenarnya dengan ucapan atau kekerasan fisik, aku akan kembali. Memeluknya ... dan katakan, "Aku mencintaimu. Seberapa sakit pun semua ini, aku cuma bisa memeluk kamu dan bilang cinta sama kamu."

arishandi99

The most important, fiksi dengan genre religi artinya dominasi cerita lebih banyak porsi religinya. Dalam bentuk apa? Gaya hidup tokohnya, hukum-hukum yang diterapkan, cara bermuamalahnya, dan banyak lagi aspek yang bisa diterapkan dalam fiksi religi.
          
          Fiksi religi enggak selalu isinya soal tobat, mualaf, apalagi poligami yang melenceng. Tolong, jangan rusak agamamu dengan embel religi, tapi isinya penuh erotisme.