asyakirrr

Terimakasih semesta, sudah memberikan waktu kepadaku untuk mengenalnya, terimakasih juga semesta, sudah memisahkanku untuk tidak lagi bersamanya. 
          	
          	Mungkin rasa sayang ini terlalu berlebihan, memaksanya untuk selalu bersamaku, egois yang terlalu memuncak bahwa ingin memilikinya. 
          	
          	Tak apa, yang ku harapkan saat ini bukanlah menuntut ia untuk kembali, bukanlah menunggunya menjadi versi yang lebih baik lagi, akan tetapi harapanku adalah menghilangkan rasa memilikinya dan melupakan kenangan yang ada di isi kepalaku ketika bersamanya. 

asyakirrr

Terimakasih semesta, sudah memberikan waktu kepadaku untuk mengenalnya, terimakasih juga semesta, sudah memisahkanku untuk tidak lagi bersamanya. 
          
          Mungkin rasa sayang ini terlalu berlebihan, memaksanya untuk selalu bersamaku, egois yang terlalu memuncak bahwa ingin memilikinya. 
          
          Tak apa, yang ku harapkan saat ini bukanlah menuntut ia untuk kembali, bukanlah menunggunya menjadi versi yang lebih baik lagi, akan tetapi harapanku adalah menghilangkan rasa memilikinya dan melupakan kenangan yang ada di isi kepalaku ketika bersamanya. 

asyakirrr

Jalan jalan ke kota bandung
          Jangan lupa beli oleh oleh
          Abis itu ke rumah saya
          Skalian bawa oleh olehnya
          
          Kalau kamu menganggap itu adalah pantun, kamu terlalu serius untuk membacanya, padahal kalimat tersebut hanyalah percandaan semata. 
          
          Seperti kamu terlalu serius untuk mencintainya, padahal baginya kamu itu hanyalah permainan saja, lebih tepatnya ia sedang mempermainkan cinta.