01 Desember 2016
Hari ini ibu saya berkata pada saya,
"Dek, kamu kapan sih bisa kurusnya?"
Beliau bilang itu motivasi.
Tetapi, bertahun-tahun saya diberikan 'motivasi' tersebut, saya mulai berpikir, apa ibu saya tidak menginginkan saya?
"Dek kamu cari kerja dong yg gajinya lebih gede", di saat weekend saat saya beristirahat dari kerja senin-jumat yg menguras tenaga.
"Nanti kamu beli mobil yang gede ya kayak vellfire"
"Iya nanti insyaAllah"
"Makanya kamu cari lebih giat dong kerja lain biar gaji gede", di saat saya masih belum bisa menikmati gaji sendiri.
"Kamu tuh ga kayak anak cewek lain ya. Yg lain tuh suka belanja, jalan-jalan. Kamu mah sukanya dirumah aja", disaat saya berpikir keras bagaimana cara menghemat bulan ini.
Ibu,
Bukan saya tidak bisa membahagiakanmu
Bukan saya tidak mau memenuhi kebutuhanmu
Bukan saya tidak mau nurut pada perintahmu
Saya juga mau,
Jalan-jalan dengan teman
Berbelanja baju disana-sini
Memiliki badan kurus
Tetapi,
Kalau saya jalan-jalan, siapa yg membiayai ibu untuk jalan-jalan dengan teman
Kalau saya berbelanja, darimana uang untuk ibu membeli baju baru agar tidak malu saat reunian
Kalau saya tidak makan, bagaiman saya bisa bekerja supaya ibu bisa membeli kebutuhan belanja sehari hari
Ibu,
Sebagai anak aku hanya ingin agar ibu,
Bersyukur dengan rejeki yg diberikan tuhan
Bersyukur mempunyai suami yg masih bisa menafkahi meski sudah pernah operasi jantung
Bersyukur mempunyai anak bungsu yang berjanji tidak akan mengecewakanmu seperti anak sulungmu
Hanya itu pintaku,
Tolong aku ibu, tolong aku yang hanya bisa menangis sambil menuliskan sebuah surat
Kasihani aku ibu, kasihani aku yang setiap harinya hanya bisa menatap iri teman-teman saat mereka jajan dan berbelanja
Cintai aku ibu, cintai aku sebagaimana seorang ibu menyintai anaknya.
Karena aku dititipkan Allah kepadamu untuk kau sayangi bukan untuk kau gunakan sebagai alat pemuas keinginanmu.