06.02
Hembusan angin malam cukup tajam hingga memembus kedalam jaket yang ku kenakan.
Tapi mereka lah temanku
Tatapanku kosong, dang yang terdengar hanya alunan musing yang berasal dari handset ku
Aku berbicara pada angin malam
"Aku rindu vapor, aku rindu alkohol tapi aku telah berjanji pada tuhan untuk tidak mendekatinya lagi"
"Tapi aku paling merindukanmu"
Air mata mulai menetes
Mengapa tuhan tak membolehkanku menemuimu, aku hanya ingin sekali saja, aku ingin bercerita banyak hal tentang hidupku
Jika aku lelah
Cukup lelah
Aku selalu menjadi boneka banyak orang.
Mungkin suatu saat, aku juga akan menjadi boneka yang akan dapat di beli dengan beberapa lebar uang.
Katakan padaku, apa tak ada hari H untuk ku, aku hanya ingin bebas. Bebas memilih jalanku
Kadang aku berfikir, mungkin aku merusak tubuhku lebih cepat saja, supaya aku lebih cepat pulang ke tuhan
Aku benar-benar merindukanmu, bawah aku pergi jauh.