Le, kudengar sayup-sayup bunga bergemuruh
Lewat mekar bunga aku melihatmu lagi!
Maka terbanglah tiap sore..
Kepada cinta yang menemukanmu di tengah-tengah kepasrahan. Kupercayai itu sebagai jalan yang semestinya kau lalui. Mana ada cinta yang merapalkan kutuk? Mana ada cinta yang serampangan melukai.
Mana pula aku tahu itu cinta,
Sebab cinta itu tak pernah tiba kepadaku....
Ia tiba padamu dengan lembut,
niscaya..