Menurut Denazzaren Malvier Arviendra yang lulus SMA pada usia 15 tahun dan lulus kuliah pada 19 tahun, sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, bukan tempat untuk melanggar aturan. Karena terlalu cepat menyelesaikan pendidikannya, dan Ayahnya masih belum rela melepas perusahaan untuknya, Arvi mengisi waktu luangnya untuk menjadi guru di Denazza International School, yang berarti sekolah milik Ayahnya. Menjadi guru di usia 19 tahun bukanlah hal yang mudah, ia harus memalsukan namanya dan umurnya agar aman saat mengajar di sekolah tersebut. Tapi saat dihari pertamanya mengajar, sudah ada seseorang yang membuat emosi nya naik dan mendadak membuatnya kehilangan wibawa -nya sebagai guru.
"Lavettaresca, sebenarnya kamu itu niat sekolah atau tidak? Ke sekolah berpakaian seperti cabe-cabean. Mau jadi apa kamu nanti?"
"Kalau saya gak niat sekolah juga saya gak bakal berdiri disini, Pak. Lagian, Bapak cuma guru Ekonomi, kan? Tugas Bapak ya cuma ngajar Ekonomi. Gak usah nyeramahin saya, itu tugas guru BK!"
Hai, baca kuy ceritaku yang berjudul “Arvetta”, semoga suka.. makasih:)
https://my.w.tt/y8ACqccIgS