trirahayu892

Misi kak. Maaf y kak aku ijin promosi punya temen. Karya @storylen. 
          Makasih mohon bantuannya :) 
          
          
          Link nya -----> https://my.w.tt/SSUfKyCFM7
          
          
          _____About Story____ 
          
          
          Kisah cinta dalam diam. Mungkin itu terdengar sangat klasik. Namun didalamnya terdapat sepenggal perjuangan yang berakhir dengan kenangan. 
          
          Aksena harus berjuang melupakan cintanya kepada Deza, kakak kelasnya. Seharusnya dia tak mengubah rasa kagum menjadi cinta. 
          
          Disaat dirinya sudah menyerah dan putus asa, lelaki itu tiba-tiba datang dan menawarkan sebuah hubungan.
          
          Lalu apa yang harus ia lakukan saat mengetahui bahwa Deza masih mencintai orang lain? 
          
          Lalu bagaimana dengan Nandar? Lelaki yang menyimpan sejuta luka. Lelaki yang secara paksa masuk kekehidupannya. Akankah dia Memperjuangkan Aksena? Atau menyerah saat mengetahui bahwa gadis itu sudah mencintai orang lain??
          
          
          ___0000___
          
          
          "Aku menyukaimu. Kamu menyukainya. Lalu aku menyerah."
          
          - Aksena -
          
          
          
          "Kebodohanku yang terbesar adalah memilih masa lalu. Bukannya kamu, masa depanku."
          
          - Deza -
          
          
          
          "Aku hanya berharap kematian segera datang menjemputku. Karena dengan kematian takdir terkutuk ini akan lenyap."
          
          - Nandar -
          
          
          ___0000___

Kripalaa

Halo, maaf ngotorin lapak nya ya, hehe.
          
          Saya mau share cerita nih, mana tau berkenan baca. Mau vote, komen dan share ya syukur. Enggak juga nggak apa.
          
          Mampir aja dulu, mau menetap syukur. Mau pergi juga ngga apa. Just read, just enjoy.
          
          https://my.w.tt/u6tSQA3Z16
          
          Udah, mampir aja dulu. Sangkyu, dear.
          
          
          Nih, sedikit sinopsisnya.
          Tenggara itu hadir tiba-tiba, pergi juga begitu. Berkali-kanli hingga membuat seseorang yang dikalim sebagai Utara-nya kebingungan. Hubungan mereka awalnya tidak jelas, begitu jelas malah kian rumit, semakin menuju ujung jurang yang terjal, kemudian sekarat. Harusnya Tenggara tahu, ia selalu pergi dengan cara yang ia tahu, sedang Utara selalu menunggu dengan cara yang tidak ia ketahui.