Banyak banget hal yang udah terjadi. Belakangan ini bahkan. Banyak hal yang dulu nggak pernah sedikitpun kita duga, ujungnya kejadian juga. Satu dua hal bikin kita jadi sadar, kalo siapa tau yang terjadi sekarang adalah buah dari apa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Omongan yang nggak sengaja nyakitin orang lain, hutang yang lupa dibayar, prasangka negatif ke Tuhan, orang lain bahkan diri sendiri, atau tentang kita yang jarang banget bersyukur. Kita kadang merasa kenapa hidup jadi begini sulitnya saat ini, padahal ada dosa yang sengaja atau nggak sengaja kita lakukan dahulu kala.
Terus, menyesal jadi hal yang nggak bisa kita hindari. Seperti ada yang menusuk dan mengganjal di setiap sisi. Lalu, terjadilah pertikaian hubungan sebab-akibat didalamnya. Seperti halnya sebuah panggung debat politik, rasanya setiap sel tubuh saling tuding, adu argumen, saling salah-menyalahkan dan mencari pembelaan. Saling cari kambing hitam untuk melindungi diri dari semua tudingan dan tuduhan. Salah dan benar hanya jadi sebuah lapisan tipis yang nggak ada batasnya lagi. Semua jadi kelihatan nggak sehat lagi.
Tapi kita sering lupa, kalo diatas segalanya, tugas kita sebagai manusia adalah cuma menerima. Kalo masa lalu memang harus menyakiti, ya sudah diterima aja. Kalo masa lalu cuma hadir untuk disesali, ya sudah, memang sudah konsekuensinya. Kalo masa lalu bikin kita nggak baik-baik aja bahkan sampai saat ini, ya disyukuri aja. Prakteknya susah? Ya memang. Atas dasar itu lah manusia adalah manusia, diciptakan buat punya hidup yang nggak pernah gampang. Karena kalo hidup mulus-mulus aja, kita mau belajar dari mana?
Ya namanya juga hidup, kadang dapet duit, kadang cuma dapet hikmahnya. Nggak apa-apa. Susah dikit nggak akan bikin kita cepet mati.