Terima kasih, sayang, telah menemaniku di titik terendahku. Walau ragamu sedang melemah, matamu yang sayu tetap penuh binar menatapku yang terpuruk.
Terima kasih telah menyayangiku, kau harapanku.
Terima kasih, sayang, telah menemaniku di titik terendahku. Walau ragamu sedang melemah, matamu yang sayu tetap penuh binar menatapku yang terpuruk.
Terima kasih telah menyayangiku, kau harapanku.
Hanya kematian yang dapat membuatku berhenti menyayangimu. Bertahanlah, kumohon. Jangan pergi ke tempat yang akan membuat kita semakin jauh.
Biarkan aku tetap mencintaimu.
Jam tua besar di ruang tamu berdetik, namun kamu tidak menaruh perhatian pada itu. Kamu terlalu sibuk dengan pestamu. Kamu minum, mengobrol, dan tertawa bersama temanmu.. dengan tidak terbesit dalam benakmu kalau kematianmu semakin mendekat seiring berjalannya waktu.
Happy birthday, baby. I miss you too. Let's meet soon.
Tidak ada yang melihatmu saat kamu sedang di kasurmu, menahan suara tangisanmu.
Aku ingin membantumu, namun aku memilih untuk tidak melakukannya dan bersembunyi.
Maafkan aku.
Ignore User
Both you and this user will be prevented from:
Messaging each other
Commenting on each other's stories
Dedicating stories to each other
Following and tagging each other
Note: You will still be able to view each other's stories.