"Ini diluar kendaliku, aku hanya bisa menunggu dan melepaskan mu."
"Pada ahirnya semua yang kita lalui hanya dikenang sebagai suatu situasi yang pernah kita alami."
Seandainya Berryl tidak datang ke hidup Oka dengan sekonyong-konyongnya, mungkin saja tidak akan ada kedewasaan dalam diri Berryl. Namun, takdir seolah ingin mempermainkan perasaan mereka saat menghadapi realita bahwa Berryl dan Oka sama-sama lebih mengedepankan logika.
Berryl yang harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu, Oka yang mendapatkan sesuatu untuk berjuang, bahkan perbedaan finansial dan latar belakang keluarga mereka sudah cukup menjadi alasan bahwa Berryl dan Oka harus berpisah.
Namun, kedua pemakai logika itu sama-sama ingin belajar menggunakan hati mereka. Dan... Penyesalan selalu datang belakangan, terkadang orang-orang baru menyadari jika mereka sudah terlalu terlambat untuk menyesal karena melepaskan sesuatu yang mereka butuhkan.
____
Hi semua,
Setelah lama hiatus, lagi, aku kembali dengan cerita baru nih.
Bagaimana kelanjutannya? Langsung kepoin aja, tap link dibawah
https://www.wattpad.com/story/344041410?