Aku tidak tahu seperti apa cinta pertama, apakah dia yang pertama kali membuat hatiku bergetar, atau dia yang membuat bahagia tanpa alasan, atau mungkin dia yang pertama membuat sakit di dada.
Anyway ini cerita tentang "Dia" yang bisa dianggap cinta pertama. Lucunya belum ada 1 manusia pun yang tahu tentang rahasia ini, rahasia bahwa aku pernah suka padanya.
Sosoknya tinggi, berkulit hitam manis, dan senyumnya menarik. Tak lupa dia salah satu siswa dengan IQ tertinggi kedua di sekolah. Jago sepak bola, tidak suka dingin, dan gampang grogi. Menariknya dia merupakan salah satu sosok idola dari 9 pria di kelasku, ga hanya dikelas loh, tapi juga idola 1 sekolah. Dia juga melakukan kenakalan pada umumnya, pacaran sana sini, lupa mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Kepintarannya tertutupi oleh kemalasan. Sialnya saat itu aku menyukai pria bertipe "badboy". Ga ada alasan pasti, hanya masalah selera.
Tiga tahun sekelas tiga tahun memendam rasa. Dia dengan banyak kelebihan vs aku yang hanya siswi biasa, pendiam, tak berbakat, dan moody, sangat tidak menarik
Mengamati kesehariannya adalah hal paling mengasikan. Seketika tumbuh bunga berwarna merah muda, balon warna-warni, bahkan terompet tahun baru juga berbunyi disanu bari. Tapi seketika juga terhempas pada kenyataan bahwa aku bukan siapa-siapa.