Kiriman pertamaku di tahun 2020 untuk dunia oranye ini.
Rasanya tak karuan, bahkan saat ini aku tidak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata. Terlalu rumit. Hati dan kepala rasanya sudah tidak bisa diajak bercengkrama. Ini terlalu sakit, bahkan sampai aku tidak bisa mengenali lagi siapa aku.
Pusing. Aku butuh pereda rasa sakit, tapi entah sejak kapan rasa sakit itu bisa hilang jika aku didekapmu.
Aku rindu pelukmu yang pelik, pelukmu yang hanya bisa aku rasakan ketika semua orang sudah memejamkan mata. Pelukmu yang hanya bisa aku rasakan ketika aku sudah menguk berbotol-botol anggur. Pelukmu, pelukmu, pelukmu, pelukmu.
Aku rindu. Rasanya aku sampai bisa membayar sebanyak apapun, semahal apapun jika aku bisa merasakan kembali tulus pelukmu. Aku rindu.