Susah untuk keluarr dari lingkaran İmajinasi Liar ini.. Tidak pernah absen utk menghadiri pertemuan İmajinasi,terkadang sangat ingin memilih hidup di dalam imajinasi yang saya buat ketimbang menjalani hidup menuruti skenario Tuhan.. Apa kah saya masih layak di Ampuni sesudah berkata seperti ini?
Jalan cerita di İmajinasi ku lebih menarik,tentu saja,sesukaku membuat alur nya dan mengatur ending nya,sdangkan skenario Tuhan,sulit ah bahkan tidak bisa ditebak Ending nya,kita hanya bisa menjalani setiap Part nya agar kita dapat sampai di akhir cerita..
Di akhir cerita pun kita tak tahu,apa Bahagia?Sedih?jelek? Biasa biasa saja? Yang pasti kita hanya bisa menerima nya saja haha!!
Otakku sakit di buat nya.
Apa kah aku mampu menjalani tiap Part skenario ini? Memerankan Dialog yang sudah disusun-Nya ? Lalu menerima dengan pasrah Akhir cerita yang menunggu ku ? Jika Akhir nya nanti tidak sesuai ekpektasi ku,boleh kah aku bernegosiasi ?
İnti nya.. Aku siap tidak siap mau tidak mau harus ikut dalam Skenario Hidup ini,berusaha agar dapat Part yg menarik,bagus dan mendapatkan Akhir cerita yang İndah
08-08-20