Di antara rindu merentasi alam semesta dan kerinduan membenamkan diri dalam keagungan kata-kata, terdapat seorang santri yang menjelma menjadi purnama di bawah cakrawala langit. Dalam pelukannya, alam semesta menjadi sahabat setia yang tiada lelah diajari rahasia-rahasia kehidupan. Dengan kain putihnya yang berkibar di angin malam, dia mengukir jejak-jejaknya di atas pasir waktu, meninggalkan cerita-cerita yang terpahat indah di dinding-dinding hati. Di antara perjalanan menjelajahi dunia dan meniti setiap titik bintang, di sanalah dia menemukan keindahan yang tak terucapkan, serta hikmah yang tersimpan dalam gulungan-gulungan kitab suci. Dalam kesejukan malam, di bawah sinar rembulan yang membingkai hati, dia merangkai kata-kata menjadi puisi-puisi indah yang mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti. Sungguh, dalam setiap langkahnya, dia adalah pencerita yang memeluk dunia dengan kehangatan, dan pembaca yang mencari makna dalam setiap lembaran kehidupan. Aku santri, aku Nusantara, aku cinta alam semesta serta sastra nya.