JustLiyan

haiii, mampir deh!
          
          (cerita homo, ygy! jgn nyasar)
          
          Hanya karna kesalahpahaman, Savas si bocah suram harus berurusan dengan Gibran.
          
          Hal mudah 'pun dipersulit oleh si ketua klub basket yang terkenal tidak aktif mengikuti ekstrakulikuler itu. Savas benci sekali.
          
          Ya, benci karna perlahan-lahan sosok lain mulai mencoba mempermainkan perasaannya.
          
          "Balikin skin yang gue kasih dalam bentuk diamond." kata Gibran yang baru saja meng-unfollow akun game Savas.
          
          "GIMANA CARANYA, KONTOL?!"
          
          Link : https://www.wattpad.com/story/300900955?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=JustLiyan&wp_originator=SSZCVHvJ47Xfx3YUcIVxF%2B01nJ2Ol5QBFMBdBKJ2FbIF4%2FxhfK29DbI24kHXH4CLHm7a56eu3I8axHdh%2FxfLUUxXXs3SsOpJp5k5jQwbsYJF0%2BmahriHNNLzDJu4m52Y

LuvPillls_

hai kak..
          
          https://my.w.tt/nlpb5srdgab
          
          ini cerita pertama saya yang sudah tamat. barangkali kakak penasaran ato tertarik silahkan mengunjungi cerita saya. ceritanya udh tamat. genrenya bl. klo kakak seandainya mampir baca silahkan, baca beberapa chap doang juga nggak apa-apa.
          
          jadi.. terima kasih karna kakak sudah meluangkan waktu untuk baca pesan ini.
          
          Terima kasih ❤️

Alwayshappy555

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135