Banyak sekali hal yang berenang-renang dalam kepala Langit. Mulai dari perkara yang ia pahami hingga sesuatu yang tak ia mengerti. Langit mengira, dia sanggup merasakan dan memikirkan banyak hal dalam satu waktu.
Beberapa bulan ini, dia sedang belajar mengurai isi kepalanya. Perempuan berjubah putih yang pernah ditemuinya bilang, bahwa salah satu cara mengurai semua adalah dengan menuliskan apa yang dirasakan maupun apa yang dipikirkannya.
···
"Sanggupkah kau mencintaiku? Mencintaiku maksudnya ... mencintai masa laluku. Bekas-bekas lukaku. Sikap dan sifatku. Kacau balauku. Sanggupkah kau mencintai mereka seperti aku yang selalu (berusaha) mencintai mereka di setiap hari?
Bisakah kau bersyukur atas keberadaanku? Meski kau sedang marah, kesal, kecewa, sedih, kacau, lelah dan lain sebagainya--yang mungkin saja semua itu disebabkan olehku. Bisakah kau bersyukur atas keberadaanku, sama seperti aku yang selalu (berusaha) bersyukur atas keberadaanmu--meski tak melulu kau dan aku saling bikin bahagia."
Bukan sebuah novel.
©lacahya, 2019
Link: https://my.w.tt/AI6nV22xsV