"Wah makin kesini makin ada kemajuan nih"
"Maksud lo?"tanya byan tak mengerti dengan ucapan alka barusan,kemajuan apa yang di maksudnya.
"Pertama lo akhir akhir ini sering banget ketemu aurel,kedua lo udah tau dia pake hijab dan ketiga lo bahkan tau alamat rumah dia. Berarti gue kalah cepat dari lo"
"Itu semua kebetulan"elak byan,memang byan menganggap kalau semua itu kebetulan. Tapi yang menjadi pertanyaan di otak nya,kenapa bisa akhir akhir ini dia sering sekali bertemu gadis itu.
"Kebetulan itu hanya sekali brother. Atau jangan jangan...jangan jangan jangan lagi"ujar alka ngasal.
"Jangan jangan apaan sih"
"Jodoh kali ya"tebak alka,entah apa maksud alka berbicara seperti itu. Dia sendiri memang sudah menyadari kalau dia mulai menyukai aurel. Tapi dia berusaha untuk menepiskan perasaannya. Dia tau sekali kalo gadis itu mencintai pria lain,dan yang tak lain sahabatnya sendiri. Alka sadar tak selama nya cinta itu bisa ditakdirkan untuk bersama. Apalagi ketika melihat aurel seperti nya masih mempunyai perasaan pada byan membuat nya tidak ingin meneruskan perjuangan nya mendapatkan aurel.
"Jodoh itu bukan manusia yang ngatur"
"Gue tau kali. Tapi jangan nyesal lo kalau nanti di undangan tertulis nama alka dan aurel"ucap alka bercanda.
"Bagus lah. Bukan nya itu yang lo mau"selepas apa yang barusan diucapkan oleh byan,dia langsung pergi meninggalkan alka seorang diri.
Bukan cuman itu,alka menyadari ada yang aneh dengan ekspresi byan saat mengatakan hal itu. Seperti rasa tidak rela.
"Woa ada yang panas tapi bukan api"
Ucap alka pelan,tentu saja ucapan itu keluar saat byan sudah pergi. Perasaan alka bercampur aduk,jika benar byan memang sudah mulai menyukai aurel,alka akan sangat bahagia. Karna cinta gadis itu tidak bertepuk sebelah tangan. Sedang dia juga merasa ada perasaan tidak rela. Tapi mau bagaimana lagi,jika memang itu yang mendatangkan kebahagiaan untuk aurel.
https://my.w.tt/gH8Iu4obWab