Haris mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya, menahan emosi yang bergolak. Namun akhirnya, ia menjawab dengan suara tegas. “Kamu lebih dari cukup, Arini. Kamu adalah segalanya. Masalahnya… bukan pada kamu. Masalahnya ada pada dia. Tama…” Haris berhenti sejenak, menarik napas panjang untuk menenangkan emosinya. “Dia tidak tahu bagaimana menghargai apa yang dia miliki.”
Bab baru sudah di update, yuk mampir! ❤
I just published " 43. Biarkan Senja Ini Lebih Lama Lagi " of my story " Biarkan Senja Ini Lebih Lama Lagi ". https://www.wattpad.com/1571547689?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=misstory3197