nnisalida

"Perlu fotokopi KTP, mungkin?" tanya Raka santai
          	
          	"NIK-nya aja, cukup," sahut Adam serius.
          	
          	Dinda menatap keduanya heran, ia meminum hampir semua isi kaleng minuman dingin untuk menyegarkan otaknya yang semakin semrawut.
          	
          	I just published " 6 - Safe Room " of my story " Strange Thing Called Love
          	https://www.wattpad.com/story/311202137-strange-thing-called-love

nnisalida

"Aku tahu suatu hari kamu bakal jadi bom yang paling mematikan buat Ayah, tapi aku gak nyangka kamu berani keluar rumah."
          
          "Maksud Kakak apa?" sahut Dinda tersinggung. 
          
          I just published " 5 - Ball Bounce " of my story " Strange Thing Called Love
          https://www.wattpad.com/story/311202137-strange-thing-called-love

nnisalida

@ moonsera11  (T_T) senangnya aku ada yg nungguin. Soulcation auto lanjut setelah Strange Thing Called Love tamat, biar semua yg udah nunggu bertahun-tahun happy <3
Reply

moonsera11

@nnisalida Kaaaaaak, you're back :') Apa kabar? I hope all is well. Aku masih setia nungguin Soulcation. No pressure, tp kalau memang udh bisa dilanjut lagi, aku harap Soulcation bs trs lanjut sampai tamat :" Have a great day, yaaaa~~~
Reply

nnisalida

Darren nampak berpikir lama sebelum menelannya. “Enak, sih….” katanya menggantung.
          “Kalau pakai sih, berarti ada tapi?” Kesabaran Rin yang biasa setipis tisu terciprat air dibelah dua, entah mengapa menjadi lebih tahan lama.
          “Aku mau semua. Tadi siang aku nggak banyak makan karena nggak nafsu.” Darren tersenyum puas.
          “Seenak itu ya supnya sampai bikin nafsu makan? Menu kamar VIP memang beda,” sarkas Rin. Jika bukan karena rasa bersalah pernah menampar dan rasa berterima kasih pernah dibantu beberapa kali, ia mungkin takkan sebaik hati ini.
          
          New update, "Chapter 13: A Clear Sign" from my story
          https://www.wattpad.com/story/354464108-soulcation

nnisalida

Namira merapikan meja yang ditinggalkan pelanggan, namun di tengah kesibukan, ia berhenti dan berdiri di samping Chandra yang menatapnya bingung.
          
          “Kenapa, Ra?” tanya Chan melihat gadis itu tak kunjung bersuara.
          
          “Aku rasa… aku perlu minta maaf.”
          
          Chandra menegakkan tubuh yang sebelumnya bersandar. “Untuk?”
          
          Aku baru saja update Chapter 10: Unspoken Remorse dari ceritaku:
          
          https://www.wattpad.com/story/354464108-soulcation

nnisalida

MARRY ME IF YOU DARE publish utuh lagi di wattpad aku (^_^)
          
          Untuk lanjutan/sequel-nya I DARE, publish di sini / KaryaKarsa ya? 
          
          https://www.wattpad.com/story/69326330-marry-me-if-you-dare-end

nnisalida

@lufans7 karena penulis juga butuh kuota, aku up di KaryaKarsa ya ^_^) Lebih murah daripada versi buku fisiknya kok
Reply

lufans7

@ nnisalida  di wattpad ajaa kak☺
Reply

nnisalida

Rin mendelik saat mendapati Darren muncul. Pria yang lebih tinggi dari kakak Namira itu kini berdiri di antara dirinya dan Rama.
          
          "Jangan ikut campur!" Rama berusaha melepaskan lengannya dari Darren, namun genggaman itu justru terlihat menguat.
          
          "Touch her, you'll die."
          
          I just published " Chapter 8: Heartbreaking Guilt " of my story " Soulcation ". 
          https://www.wattpad.com/story/354464108-soulcation