Wait for Me
Bab 1 - Cari Mati
"Heh, kalian lagi ngapain?"
Spontan saja sepasang muda mudi yang tengah bercumbu mesra itu terkesiap. Mereka segera menjauh satu sama lain.
"Ng-nggak ngapa-ngapain, Pak," jawab Eila seraya menautkan kancing bagian atas yang semula dibiarkan terbuka.
"Nggak ngapa-ngapain matamu! Ayo, ikut saya!"
Eila segera mengaduh tertahan. Ia pun menyikut Ghani, pacarnya.
"Aku kan udah bilang, jangan di sini. Ketahuan, kan," sungut Eila setengah berbisik.
"Iya, maaf. Aku juga nggak tahu kalau bakal ketahuan," balas Ghani yang wajahnya sudah pucat pasi.
"Disuruh ikut saya kok malah bisik-bisikan. Ayo!" sungut ketua RT itu lagi dengan galak.
Daripada kembali mendapat seruan, sepasang kekasih itu pun menurut. Mereka segera membuntuti langkah ketua RT tersebut.
Eila merutuki dirinya sendiri dan juga Ghani. Ia kesal lantaran lelaki itu yang mengajaknya berduaan di balik semak belukar tersebut. Dirinya pun kesal lantaran ia yang menyetujui ide gila dari pacarnya.
Ini memang terdengar gila. Eila sudah sering mendengar kabar adanya mahasiswa yang tertangkap basah sedang berduaan di balik semak belukar tadi. Bodohnya, perempuan itu malah mengiakan ajakan Ghani untuk melakukannya juga di tempat terkutuk tersebut.
Ini sih namanya cari mati.
"Masuk," ucap ketua RT tersebut tanpa adanya intonasi yang ramah sama sekali.
Eila mengerucutkan bibir yang tampak merah. Satu; karena gincu yang ia kenakan. Dua; karena ulah bibir, gigi, dan lidah Ghani yang manja.
Keduanya segera masuk, masih dengan kepala yang sama-sama menunduk.
"Duduk," titah pak RT lagi.
"Galak amat sih, Pak," gerutu Eila seraya mengempaskan tubuh di sofa cokelat yang bekas duduknya sudah mulai kelihatan.
"Apa kamu?" Pak RT memelotot tajam, membuat Eila menyengir serba salah.
"Nggak, Pak. Maaf," ucapnya, kemudian menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
_***_
Next https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=33556&chapterId=714375