Ikana_

Hallo, selamat sore kak... 
          Mampir ke lapak saya yukkk.. 
          Judulnya Still. 
          Barangkali suka. Kalau suka bisa pencet tombol bintang dan kirim rangkaian kata di kolom komen ya ^^
          Kalo engga suka, gak lanjut baca juga gapapa :) 
          Lebih dari itu, terimakasih jika berkenan mampir. 
          
          https://my.w.tt/TEpBYmvkk7
          
          STILL
          by
          I K A N A
          
          
          "Aku pikir kita sudah sedekat itu, Ka. Aku kira, aku sudah menjadi salah seorang yang paling tahu tentang kamu. Rupanya aku salah, ya?"
          
          "Beri ruang pada hatimu untuk merelakan." 
          
          Askara Pranaja. Adalah seseorang yang begitu Arna percaya dapat membantunya keluar dari luka. Arna percaya bahwa pundak kokoh Aska memang diciptakan untuknya bersandar. Bahwa jemari Aska memang untuk menggenggam tangannya. Rupanya semesta tidak pernah sesederhana itu. 
          
          Arnada Kania Narunda. Gadis manis dengan wajah kemerahan akibat terpaan sang surya. Membuat rotasi hidup Aska hanya berporos padanya. Aska kira Kania adalah jawaban atas segala inginnya. Karena baginya, adanya Kania sudah lebih dari cukup. Tapi takdir tak pernah sebaik hati itu. 
          
          Dan mereka sama-sama bertahan di atas luka. 
          
          Jangan lupa juga mampir kesini.... 
          Ini kisah tentang iKON rasa lokal. Kocak lucu gitu. Tentang 8 bersaudara yang selalu bersama. Berantem dan akur kek gada bedanya. 
          Yuk lah dicoba mampir dulu. Kalau suka lanjut sekaligus Vote dan komen. Kalau gak suka boleh meninggalkan kok :) 
          
          Mampir yaaa
          https://my.w.tt/GPdWitzqK5
          
          Thankyuuu 
          

Dark_Peppermint-_-

Hai Kak, jika berkenan baca ceritaku yuk!
          
          ZeDio and Their Beloved Girl
          
          Cuplikan:
          
           "Hm, keliatannya enak." Tanpa permisi dan rasa malu, Dio menyeret walnut caramel mirror cake milik Nami. Gadis itu memekik, lalu berusaha menghalangi Dio yang ingin menyendok kuenya yang belum tersentuh.
          
          "Eh, punya gue itu."
          
          "Waktu gue seret tadi, ini udah jadi punya gue."
          
          Dio berhasil memasukkan sesendok ke dalam mulutnya, lalu menyerahkan sisanya pada Nami. Pipi gadis itu menggembung kesal, tapi malah dibalas dengan kekehan geli dari pemuda di depannya. "Sorry-sorry, gue cuma mau cicip-cicip doang." Dio menyendok kembali kue itu. Namun kali ini, ia mengarahkan sendoknya ke mulut Nami. "Aaa...."
          
          Desiran hangat mengaliri tubuh Nami aneh. Matanya membola dan otaknya berpikiran norak. Gue bakal makan dari sendok yang sama dengan Dio. Itu bekas... aaahhhhh....
          Kalau minum dari sedotan yang sama disebut ciuman tak langsung, lalu ini apa? Apakah sama? Nami meluber. "G gu gue makan s sendiri aja," cicitnya, lantas mengibaskan tangan lalu menunduk malu-malu.
          
          "Kok jadi malu-malu gitu sih?"
          
          "Siapa yang malu-malu!" hardik Nami tanpa sadar.
          
          Dio tersenyum miring dan sangat percaya diri. "Elo! Udahlah cepet, aaak."
          
          Nami meneguk ludah kasar. Ia memerhatikan sendok itu yang berada di depan mulutnya. Ia mau. Mau banget malah, tapi malu. Rasanya gengsi dan ya... namanya cewek 'kan harus jual mahal. Persetan dengan jual mahal. Hap. Nami melahap habis kue itu dengan pasti.
          
          https://www.wattpad.com/story/160035845