"Kenapa kau di sini?" suara Regan terdengar tenang, tapi sorot matanya berubah tajam. Gerakannya berhenti.
Reygan perlahan berbalik, menyeringai kecil. Mata mereka bertemu. Senyuman Reygan tak sepenuhnya ramah—lebih mirip ejekan bernada pahit.
"Aku cuma… mampir," katanya, mengangkat sedikit figura yang ia pegang. “Melihat-lihat masa kecil kita. Ternyata kau masih menyimpannya.”
Foto itu memperlihatkan dua anak laki-laki—kembar, tertawa lepas, bermain pasir di taman dengan pipi berlumur debu. Bahagia. Lugu. Tak tahu dunia yang akan merubah sepasang kembar itu menjadi dua kutub yang saling menolak.
Reygan meletakkan kembali bingkai foto itu dengan hati-hati. Lalu ia berbalik dan duduk santai di sofa, merentangkan tangan dan menyilangkan kaki.
“Benar-benar tidak berubah,” gumamnya sambil memandang sekeliling. “Masih terlampau rapi. Terlalu bersih untuk tempat tinggal seorang pria lajang. Tapi, ya… memang cocok dengan seorang Regan Edward. Perfeksionis, tertutup, dingin—tapi menyimpan banyak hal dari masa lalu di balik kehidupan normal mu.”
Regan tidak menanggapi. Ia hanya berjalan ke dapur kecil dan menuang segelas air ke gelas bening. Suasana terlalu tenang, seakan badai belum memilih waktu untuk datang.
"Aku dengar kau menemui Tiger,” lanjut Reygan yang masih duduk. Ia menghembuskan asap dari mulut nya ke udara. “Dan aku tahu, langkah selanjutnya pasti kau akan datang padaku. Tapi… kau pasti akan kerepotan jika datang kesarang ku, Jadi aku yang datang duluan.”
Regan menatap saudaranya tanpa berkedip, lalu meneguk seteguk air. "Jadi benar, kau lah yang membawa Lena."
Reygan terkekeh pelan, lalu memiringkan kepala sedikit, menatap Regan dengan sorot yang menyelidik.
“Aku masih tidak menyangka... kau benar-benar datang langsung ke Tiger hanya untuk mencari tahu keberadaan Lena.”
---
Judul : diantara dua nama : Reygan dan Regan
Nama pena : Ximin'Xo
Baca di applikasi Fizzo