Pemimpi yang senang berkhayal yang mempercayai angannya
----------------------------------------------------
(Copas dari penulis lain)
Di tempat di mana dia (Narcissus) jatuh, tumbuhlah suatu bunga yang dinamakan bunga Narcissus.
Namun ini bukanlah cara sipengarang buku tersebut mengakhiri ceritanya.
Ketika Narcissus mati, para peri muncul dan menghampiri kolam tersebut yang belum lama berselang berair tawar, namun kini menjadi kolam air mata asin.
"Mengapakah gerangan kau menangis?" tanya para peri tersebut.
"Aku meratapi Narcissus," jawab kolam itu.
"Ah... Tak mengherankan kalau kau menangisi dia," kata mereka lagi, "karena walaupun kami selalu mengejar-ngejar di hutan, hanya kau sendirilah yang bisa memandang ketampanannya dari dekat sekali".
"Tapi... Apakah Narcissus benar-benar tampan?" tanya sang kolam.
"Siapa yang lebih tahu soal itu kecuali kau?" kata para dewi dan peri terheran-heran, "Dari semuanya, hanya di bibir permukaanmulah dia berlutut setiap hari untuk memandang ketampanannya sendiri!"
Sang kolam pun terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya dia berkata, "Aku meratapi Narcissus, tapi aku tidak pernah melihat bahwa dia tampan. Aku meratap karena setiap kali dia berlutut di bibir permukaanku, aku dapat melihat, di kedalaman matanya, ketampanan dirikulah terpancar"
Paulo Coelho "The Alchemist"
- kota bunga
- JoinedMarch 29, 2017
Sign up to join the largest storytelling community
or
papjack
Jul 03, 2020 10:41AM
"Mas saya kencing di pojokan keramat saja ya?" tanyaku. "Rasanya kog malas harus ke dalam hanya untuk kencing. Kebelet nih dari tadi nahan kencing dan ketawa melulu mana minumnya banyak lagi," kataku...View all Conversations
Story by papjack
- 1 Published Story
Pak Burhan Tetanggaku
234K
2.3K
15
Ini adalah kisah hubungan sejenis antara seorang pemuda dan bapak-bapak tetangga sebelah yang haus akan sentu...
#15 in gayindonesia
See all rankings