papjack

"Mas saya kencing di pojokan keramat saja ya?" tanyaku. "Rasanya kog malas harus ke dalam hanya untuk kencing. Kebelet nih dari tadi nahan kencing dan ketawa melulu mana minumnya banyak lagi," kataku tanpa sungkan mengelus kontol dibalik celana bola yang kupakai tanpa sempak. Aku merasa mas Dodi teman lamaku dan gak perlu malu kencing menirukan teman-teman engineernya. 
          	
          	
          	"Silakan mas. Terserah mau di mana saja. Anggap saja rumah sendiri," katanya mengiyakan sambil melihat tanganku yang dengan cuek mengelus gundukan di celanaku. "Saya juga kebelet," katanya. Kamipun sama-sama berdiri. Aku bersiap jalan ke arah pojok keramat. Dan mas Dodi melangkah menuju ke rumpun tanaman lidah mertua yang subur di samping teras kami duduk.
          	
          	

Dioinvisible

@papjack kapan ada lanjutannya mas?
Yanıtla

solonudis