saat dirinya benar-benar nyata di hadapanku. ia lalu berkata "menulis itu bukan sekedar menulis. tapi, menulis bagi saya adalah sebuah panggilan dalam jiwa saya"
lantas, saat itu juga diri ini teringat kata Pramoedya Anantha Toer, yang mengatakan bahwa "menulis adalah untuk keabadian"
seakan diri ini berkaca, melihat bagaimana diriku yang sebenarnya. menulis jika cuman menulis, mungkin tidak akan bisa abadi. hal itu, yang saat itu juga terlintas dalam benakku.
jika memang diri menulis karena sebuah panggilan jiwa, dan diri ini menulis karena ingin mengubah dunia. walaupun hanya dengan untaian kata. tapi, apakah aku mampu. sedangkan diriku hanya satu. sedangkan, disekelilingku berapa juta orang disana. itu hanya di sekeliling, bagaimana dengan di Indonesia sendiri.
jika diri ini masih belum mampu meng-abadikan tulisan sampai akhir hidup. setidaknya diri ini, mampu abadi namanya dihati orang-orang sekitar, yang telah membaca tulisan ini. dan juga diri ini telah mampu membagi ilmu, melalui sebuah tulisan.
.
.
.
sehingga, tulisan -tulisan ini tak hanya sekedar tulisan. dan abadi benar-benar menjadi abadi...
- Banyuwangi, Jawa Timur
- JoinedJune 2, 2020
Following
Sign up to join the largest storytelling community
or
Story by prasiska leony
- 1 Published Story
Syhmphony
30
5
2
beberapa cerita yang telah lama tertuang. hanya cuatan belaka untuk sekedar menyelam bergelak tawa. sambil la...
#22 in cepen
See all rankings