Vuviab8abai

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Chocolatos1306

Fukuyama12

Halo! Maaf mengganggu sebentar :)
          
          Cuplikan: Elang putih itu terbang menukik memasuki hutan dan hinggap pada salah satu dahan pohon di depannya. Sophia juga ikut berhenti dan berusaha menetralkan napasnya. Dengan perlahan ia mendekati pohon itu. Firasatnya mengatakan jika Raven berada di sana.
          
          Dengan jantung berdetak kencang, Sophia perlahan-lahan mengintip di balik pohon besar itu. Matanya terbelalak karena terkejut, ia mencengkeram erat pinggiran rok panjangnya dan menahan napasnya. Tempat itu bukanlah tempat yang sama dengan tempat di mana ia meninggalkan Raven. Tempat itu berbeda dan mungkin berada tak jauh dari sana.
          
          Sophia memegangi dadanya tanpa sadar. Seakan-akan ia juga mengalami rasa sakit yang sama dengan Raven, pemuda yang tidak menyadari keberadaanya. Ia memejamkan matanya erat-erat. Melihat Raven duduk berlutut dengan sekop berkarat di depan sebuah gundukan tanah. Punggung yang biasanya tegap itu bergetar, membuat ia yang melihatnya juga ingin menangis.
          
          
          Roses © Fukuyama12
          Genre : Fantasy (Vampire and Werewolf), Romance, Mystery, Western (Medieval)
          Rate : T+
          
          Summary : 
          Di abad pertengahan ini, kelompok vampir dan manusia serigala seringkali menyerang manusia. Mereka memiliki satu tujuan yang sama dan akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. Mencarinya bukanlah hal mudah. Hanya dengan mengandalkan aroma mawar dari sang objek dan kekuatan besar, maka apa yang mereka cari bisa saja ada di depan mata. Seorang gadis yang menjadi mate siapa saja yang mendapatkannya.
          
          Line 1: https://my.w.tt/0bKj9nBMfN
          New!! Line 17: https://my.w.tt/9Lf4cOZ7iS