Ku buka lembar demi lembar catatan biru itu, sesekali aku tersenyum kecil membaca semua curhatan dan puisi yang pernah ku tulis dulu, dan kebanyakan dari puisi itu berbicara tentang Daniel dan masa kuliahku dulu, Sampai seketika aku berhenti di satu halaman membuatku bertanya sejenak, saat menemukan satu tulisan yang aku yakin itu bukan tulisanku, tapi tulisan itu juga sangat familiar bagiku. Ku baca kalimat demi kalimat yang di tulisnya yang semakin ku baca semakin menghanyutkan ku dengan tiap kalimatnya.