withforsi_

Haii kak, mampir yaa
          PUIPEC https://my.w.tt/4EWZcFQbKbb
          Ini kisah gadis yang memiliki hobi membuat puisi di senggang waktunya.Namanya Nasya Fidera Fortuna Wijaya.Hobinya itu mempertemukan dirinya dengan laki-laki yang membuatnya jatuh hati.
          
          Pertemuannya dengan laki-laki itu bukan karna memiliki hobi yang sama,melainkan untuk membantu laki-laki yang kerap dipanggil Gevano membuat puisi kepada sang gebetannya.
          Walaupun begitu tujuan Gevano,dia tidak mempermasalahkannya asal bisa bersama pujaan hatinya.Tapi suatu waktu keadaan membuat Nasya membenci pujaan hatinya itu.Dari yang mengagumi kini menjadi hal yang memuakkan bagi Nasya.
          
          Nasya akhirnya harus pindah ke tempat lain oleh karna beberapa kejadian yang berhubungan dengan Gevano. Namun semesta mempertemukan mereka kembali.Apakah akhirnya mereka bersatu? Apa juga yang membuat Nasya membenci Gevano? Baca setiap kisahnya kalian akan menemukannya perlahan demi perlahan.
          
          "Kalau lo bilang semesta mempertemukan kita karna ingin kita bersama, itu salah besar!" ujar Nasya.
          
          "Karna kadang yang di pertemukan belum tentu selamanya bersama, tapi yang dipersatukan semesta akan ditakdirkan selalu memiliki titik pertemuan dan kebersamaan." 
          
          Mampir yaa siapa tau kalian sukaa
          
          https://www.wattpad.com/story/248023027?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=withforsi_&wp_originator=M6TATjQBHBxuNI7vGZ5Qn8HvpscsNvCoHUsgzXYf0OHdOxJA6RpZadP3IksvLm%2BDgRqEwU8ZnpkfR4IUPiYU7dltiaXoTs2RIeIvioJnE6fDnhV0bouBNgDw6Q%2B6K2RR
          
          

Bulanpurnamadilangit

Hello Kak, salam kenal. Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jalan, lalu terjun bebas ke bawah sana, sungai yang deras akan air jernihnya.
          
          Bug ...
          
           Https://www.wattpad.com/story/173217135