Mayacici1616

Hai, mampir ke storyku yuk. Boleh baca prolognya dulu kalau berkenan :) 
          
          Sebut ia Emi. Emily Cloe, tepatnya. Ia adalah gadis pendiam yang hampir seluruh hidupnya dirundung oleh kemalangan, namun nampaknya semesta tak selamanya kejam padanya. 
          
          ☆ Aland Kavindara Putra 
          
          "Gue tau lo suka sama Emi, Land," ucap Adit menatap Aland teman satu timnya itu.
          "Lo ngomong apa sih? Dia itu sahabat gue," elak Aland.
          "Gak ada yang namanya cowok dan cewek tidur di satu ranjang yang sama meskipun mereka sahabatan Land," jelas temannya itu. 
          
          ☆ Javas Yogaswara 
          
          "Jav... Jav... bisa-bisanya lo suka sama sahabat Aland. Padahal lo tau sendiri lo gak pernah menang dari Aland,"  ucap Angga menatap kepergian Javas.
          "Huft... Aland, sekarang Javas. Gua penasaran siapa lagi yang bakal ngerebutin tu cewek cupu," lanjutnya. 
          
          ☆ Hansel Lim 
          
          "Mungkin gak kalau kamu akan jatuh cinta lagi selain ke Aland?" tanya Hans menatap lekat gadis di depannya. 
          Emi menggeleng. 
          "Gak tau?" tebak laki-laki itu.
          "Gak bisa." jelas gadis itu menggeleng kembali. 
          "Aku gak tau gimana caranya jatuh cinta lagi selain ke Aland." 
          "Kamu gak perlu tau gimana caranya. Kamu cuma perlu percaya akan setiap kemungkinannya," ucap Hans penuh penekanan. 
          
          Tinjau cerita di bawah ini.
          https://www.wattpad.com/story/244605383 
          
          Atau kunjungi profil : ) thanks

aeirav

enzvi_

Halo kak :) Aku ada rekomendasi cerita yang ringan dan menghibur. Judulnya Angan: Masa Muda.
          Blurb : 
          [Warning: School Life, Ketua Kelas, Teman Masa Kecil, Pertemanan, dan Romansa]
          ---
          “Potong rambut?”
          
          “Eh Iya hehe.” Terdengar tawa malu-malu dari Sashi. Sambil mengusap rambut yang sedang disinggung itu.
          
          What? “Gue juga potong rambut!” teriak Chitra dari mejanya, yang dibalas lirikan oleh Angan dan Sashi. Dan Chitra sudah potong rambut sejak beberapa hari yang lalu, tapi tidak ada tanggapan apa-apa dari Angan. Menyebalkan. Chitra kembali lagi pada perilaku tidak terpujinya.
          
          “Bukannya itu yang membuat Angan dingin sama elo?” bisik Manda di sampingnya.
          
          “Au ah!”
          ---
          Angan, cowok tinggi dengan tampang bak pangeran, merupakan satu-satunya mahluk yang tidak pernah lepas dari lirikannya. Cowok yang cuek dengan keadaan sekitar, yang diamnya selalu ditemani buku-buku pelajaran, dan apapun darinya selalu menarik perhatian Chitra. 
          
          Sedangkan Chitra, hanya salah satu perempuan dari banyaknya perempuan di dunia. Yang membedakannya hanya satu, ketertarikannya pada Angan.
          
          Dan ini kisahnya, tentang perempuan yang mengejar masa mudanya.
          ---
          
          linknya : https://www.wattpad.com/story/191750263
          Terimakasih sebelumnya :D

Lutvianasilalahii

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice