"Arsen, buka mata lu Bego! Gue bukan Sita! Gue Dhea, Dheanisya Arthatik!!" Teriak Dhea berusaha menjauh dari Arsen yang selalu mendekatinya. Arsen terkekeh.
"Maafin gue, Sit! Gue gak seharusnya kayak gituin lo waktu dulu. Gue nyesel banget buat lo pergi dari sekolah ini, Sit. Gue kangen sama lo." Tubuh Arsen terhuyung kedepan membuat Dhea segera menangkapnya. Arsen mendongak dan mendekap tubuh Dhea erat.
"Sadar, Sen!! Gue Dhea bukan Sita," Dhea kembali menegur tanpa menghindar dari dekapan Arsen.
"Jangan tinggalin gue lagi! Gue gak bisa hidup tenang tanpa lo!" Lagi-lagi Arsen terus mengoceh tak menanggapi teguran Dhea.
Ia bingung harus berbuat apa. Sedangkan, Arsen terus memeluknya erat dan mengoceh tak jelas. Dhea tak mau mengetahui latar belakang atau kisah Arsen dengan cara seperti ini. Arsen sedang mabuk, jadi ia tak sadar akan perkataannya.
Dan tentunya, jujur. Arsen juga pasti tak menyadari jika yang sedang dipeluk dan dipanggil Sita itu bukan orang yang dimaksud melaikan Dhea.
https://my.w.tt/2NRQsAjHaW