syafirahanifaa

Haii semuaa!! Tulisan Narasi Patah Hati Insyaallah akan segera dibukukan melalui penerbit Teori Kata Publishing dan Pre-Order bukunya akan dibuka Insyaallah bulan depan. Dengan berat hati, Tulisan Narasi Patah Hati akan di Unpublish sementara untuk dilakukan revisi besar-besaran pada buku cetaknya. Jangan lupa cek terus yaa info Pre-order bukunya!!
          	Terimakasih 

syafirahanifaa

Haii semuaa!! Tulisan Narasi Patah Hati Insyaallah akan segera dibukukan melalui penerbit Teori Kata Publishing dan Pre-Order bukunya akan dibuka Insyaallah bulan depan. Dengan berat hati, Tulisan Narasi Patah Hati akan di Unpublish sementara untuk dilakukan revisi besar-besaran pada buku cetaknya. Jangan lupa cek terus yaa info Pre-order bukunya!!
          Terimakasih 

dea_hutasoit

Kak apa kabar aku suka tulisan kakakkkk

syafirahanifaa

@ dea_hutasoit  iyaaa gapapaa pakai ajaa, makasih doa baiknyaa, semoga berbalas baik ke kamu yaaa ((: 
Reply

dea_hutasoit

@ syafirahanifaa  kak aku izin pake judul narasi patah hati ya kak boleh kan? Tapi isinya jauh beda kok kak wkwk ini versi akuu. Cuma judulnya terinspirasi dari kakak, sehat dan bahagia selalu ya kakk><
Reply

syafirahanifaa

@ dea_hutasoit  alhamdulilah aku sehat (:
Reply

syafirahanifaa

Jika saja aku bisa menyampaikan pada diriku yang malang itu; yang terjebak dalam sedih berkepanjangan, seakan-akan tidak ada lagi masa depan. Andai aku yang hari ini mampu kembali ke masalalu, mungkin aku akan menenangkan si cengeng itu. Yang meratap di sudut kamar, menangis di tepi kasur. Memohon-mohon pada Tuhan dalam sujudnya sambil berurai air mata, meminta agar dihapuskan segala perasaannya. 
          
          Akan kuberi tahu ia, bahwa segala hal yang didambakannya telah ia dapatkan. Semuanya terealisasi dengan sempurna. Akan kuberi tahu ia cerita indah yang mungkin akan membuatnya berpikir bahwa itu sebatas dongeng belaka. Akan aku ceritakan panjang lebar betapa luka yang telah ia tebus itu seolah ‘harga’ yang ‘tepat’ untuk mendapatkan balasan yang setara. 
          
          Andai aku bisa, mungkin aku tidak akan seterpuruk itu. Mungkin tahun itu tak menjadi tahun terpahit dalam hidupku. Mungkin aku akan lebih baik-baik saja. Tidak kecanduan rokok dan bergadang. Tidak mengurung diri berhari-hari. Tidak mencoba untuk menghindari dunia yang sebegitu luas ini. Andai aku mampu meyakinkan diriku yang berkeping-keping malam itu, andai saja aku sedikit lebih berani untuk percaya bahwa aku akan baik-baik saja. Mungkin repetisi buruk dari masa pemulihan itu tidak akan terbawa-bawa hingga sekarang. 
          
          Mungkin si kecil yang malang itu tidak akan mengurus, asam lambungnya tidak naik, matanya tidak menghitam. Mungkin ia akan hidup lebih baik meski setelah ditinggalkan seseorang yang begitu ia dambakan. Ah, andai saja aku bisa. Andai.

JaparLala

Berandai hanya akan menambah lukamu. Menurutku yg seharusnya kau lakukan bukan berandai tapi melangkah, karna hidup memang sebuah perjalanan yg sudah ditetapkan sakit gk papa karna sesungguhnya setelah rasa sakit akan ada yg namnya kedamaian. 
Reply

syafirahanifaa

Satu-satunya yang membawa lari segala perasaan saya hanya kamu. Sesudah kamu, tak sekalipun saya berniat mencintai yang lain. Apa yang bisa saya hadiahkan untuknya? Sedang saat bicara cinta, sekujur tubuh saya hanya merujuk padamu. Kamu adalah referensi mengapa dalam hidup ini cerita lain tak bisa berlama-lama saya huni. Otak saya berisi perihal kamu bahkan dalam detik-detik tertentu. 
          
          Sudah ya, jangan minta saya melupakanmu. Kalau bisa, mungkin sejak beberapa tahun lalu sudah saya sanggupi. Karna tak bisa tadilah makanya saya berdiam diri membiarkan perasaan ini menggerogoti.

syafirahanifaa

Untuk siapapun yang baru saja merintis diranah puisi, prosa dan narasi; saya tau kamu pesimis. Kamu baca karya penulis lain, hati kamu teriris. Merasa karyamu bukan apa-apa. Mengurungkan niat untuk mempostingnya. Saya tau beberapa kali kamu berkecil hati sebab melihat apa yang kamu miliki belum tumbuh lebih tinggi. Masih menjelma tunas yang bahkan tak mencapai mata kaki.
          
          Saya tau kamu seringkali merasa kecil. Tetapi perlu kamu tau, pohon yang teduh itu berasal dari tunas yang rapuh. Jangan bunuh bakatmu yang baru tumbuh. Semakin membaca, harusnya semakin memperbanyak kosa kata. Bukannya malah tak percaya diri dengan kemampuan yang kamu punya. Kamu harus memupuknya hingga nanti ia mampu meneduhkanmu. Hingga kamu lupa, bahwa dulu pernah dianggap remeh oleh orang sekitarmu. Hingga kamu sadar, yang hidup karna air hujan bisa jadi tumbuh besar dan menenangkan.
          
          Suatu hari nanti kamu akan menyadari. Proses adalah bentuk paling indah dari perjalanan selama ini. Susah payah menanjak, jatuh dan terhempas. Kamu akan membawa kenangan sulitmu kemanapun pergi. Itulah yang menjadi kekuatanmu. Sebab kamu mampu, lalu kamu ingat; hal-hal yang diberatkan kepadamu adalah segala yang mampu kamu selesaikan. Kamu kuat, berjuanglah untuk hidupmu. Semangat untuk hal baru.

wmiisnaa

@ Syfrhnf_00  aku suka banget Narasi Patah Hati kak, bener-bener terwakili perasaan aku hiks *alay :))
Reply

gustipranataw

@ Syfrhnf_00  mampir baca-baca karya saya yaa 
Reply

RoyOktoryanto

@ Syfrhnf_00  
Reply

syafirahanifaa

Mungkin sewaktu-waktu tulisan Nada Sendu akan berganti judul. Bagian-bagian sedih ataupun bahagia akan bertambah. Temanya akan semakin panjang, ceritanya akan lebih menantang. Petualangan lain yang barangkali harus diceritakan untuk berbagi perasaan. Manatau, kita satu jalan dalam rangkuman kesedihan.
          
          Bacalah dulu, aku senang sekali mengenang hal-hal yang membuat sesak dadaku. Jatuh cinta yang seringkali harus ditumpas, warna-warni yang kerapkali dirampas. Ah, lika-liku hidup memang tidak semenyenangkan itu. Tapi bagaimanapun, kepedihan adalah hal-hal yang mendewasakan. Kecewa adalah pembelajaran yang seringkali membuat kita tak henti-hentinya semakin kuat bertahan. Semakin tinggi menanjak, bukankah semakin terjal bukit-bukit dihadapan? Semua tergantung bagaimana mengatur hati-hati pada langkah kaki menuju impian.
          
          Semoga kau menyukai Nada Sendu sesuka aku yang menuliskannya sepanjang hari. Semoga menikmati karya-karya yang kupikirkan sepenuh hati. Terimakasih pembaca-pembacaku.