Pada akhirnya, aku terjaga hingga jam dua pagi dengan lagu Skyfall yang kuulang-ulang tanpa duga. Mungkin sampai di sini, aku menoleh berkali-kali pada masa yang telah lama kulewati, masa di mana aku tak mengerti bahwa dunia tak sesempit yang kukira. Aku tak lagi melihat dirinya sama, tak lagi melihat dirinya mendurga. Tentang cinta serta rasa, semuanya terasa sia-sia tanpa rasa kagum yang meraja lela. Aku tak lagi melihat dirinya sebagai langit, sebagai angan serta takhta yang kurasakan proletarnya. Aku tak lagi merasa miskin ketika melihat dirinya.