"Kalau Nana yang meminta kamu bertanya begitu, maka aku akan menjawabnya langsung saat bertemu Nana." Aku meneguk ludah, mulai memegang tas selempangku dengan erat. "Tapi, kalau itu pertanyaan dari kamu sendiri, mau ... kujawab sekarang atau setelah hujan berhenti, atau besok sebelum aku pulang?"
Astaga, ternyata bukan hanya situasi dan hujan yang suka menjebak, melainkan juga Andaru Deem. Aku menatap lurus ke depan, pura-pura memperhatikan titik-titik air hujan. Lalu, aku menoleh ke kiri, juga pura-pura memperhatikan air hujan. Ah, apa yang harus kukatakan agar semua yang menjebakku berhenti sekarang juga?
Jadi kangen nulis di sini lagi.
Selamat malam.