Mampir kuy kak!
https://my.w.tt/31fMmWrWjP
---o0o---
Natusha selalu berpikir keberadaan Raja disampingnya saja lebih dari cukup. Namun pemikirannya tetap saja selalu pendek.
Definisi bahagianya tak semudah menjentikan jari. Karena sudah hukum alam, orang yang datang pasti akan pergi. Dan kepergian ayahnya telah menjadi bukti kebenaran hukum alam tersebut.
Raja, sahabatnya ternyata menyimpan rasanya diam diam. Natu bisa saja mengabulkan keinginan rasa itu, meskipun dia tidak punya rasa selain rasa sayang adik kepada kakak. Tapi mengingat prinsipnya, dia tidak akan terjebak friendzone.
Apa yang akan Natu lakukan? Menyerah, pergi, atau menerima?